Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Samosir. Hari ini, Selasa (12/12/2017), Bupati Samosir Rapidin Simbolon didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir Erkanus Simbolon, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Rohani Bakkara, dan beberapa SKPD lainnya, ikut memanen jagung milik kelompok tani di Desa Sangkal, Kecamatan Simanindo.
Panen seluas 15 hektare tanaman jagung di Desa Sangkal, merupakan hasil bibit jagung super yang diberikan Pemerintah Kabupaten Samosir kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan 6 Kelopak Tani (Poktan) di Desa Sangkal, Simanindo.
"Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Samosir telah memberikan bantuan bibit jagung super kepada Gapoktan Satahi dengan 6 kelompok tani, untuk pertanaman jagung seluas 15 hektare di Desa Sangkal. Mereka sudah siap panen untuk sebagian areal pertanaman," terang Bupati Samosir Rapidin Simbolon, yang disampaikan melalui pesan whatsapp kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (12/12/2017) malam.
Bupati menyampaikan, hasilnya sudah dipastikan sangat memuaskan, dan liburan akhir tahun yang sudah dekat, Pemerintah Kabupaten Samosir sudah menyiapkan jagung bakar dan jagung rebus.
"Liburan akhir tahun sudah dekat, silahkan datang ke Samosir. Kami sudah siapkan jagung bakar dan rebus. Memang Samosir 'Negeri Indah Kepingan Surga'," kata Rapidin Simbolon.
Dalam pesannya, Rapidin Simbolon juga menyampaikan, beberapa jenis tanaman unggulan sementara di Samosir, yakni kopi, padi, bawang, kacang, cabai, kentang dan jagung.
Sebelumnya, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Samosir tidak satu suara soal komoditas unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Samosir. Ada yang menyebut bawang merah dan jagung, kopi, dan lainnya belum ditentukan.
Dinas Pertanian, misalnya, menyebut komoditas unggulan Kabupaten Samosir adalah bawang merah dan jagung.
"Komoditas unggulan kita sementara ini bawang merah dan jagung. Untuk tanaman holtikultura, kentang dan kol," kata Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanan Samosir, Saut Manotas Manik kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (28/9/2017).
Sedangkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Beppada) menyebut kopi adalah komoditas unggulan.
"Sepertinya untuk komoditas unggulan kita saat ini masih kopi. Sekarang kita difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dari pusat. Kita didampingi mulai dari bertanam hingga panen supaya terjaga kualitasnya. Setelah itu, akan di sertifikatkan agar layak masuk ke pasar internasional. Karena menurut mereka, kualitas kopi Samosir berkelas," ucap Sekretaris Bappeda, Tommy Naibaho.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Walson Sagala, mengatakan, belum ada ditetapkan komoditas unggulan di Samosir.
"Seingat saya, sampai saat ini, belum ada ditetapkan apa yang menjadi komoditas unggulan di Samosir," ujar Walson.