Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdsily.com - Medan. Sebanyak 700 pasukan kepolisian dikerahkan Polda Sumut guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya akibat buruk yang disebabkan aksi mogok total angkutan kota konvensional di seluruh Kota Medan.
"Pasukan Sabhara, polsek-polsek, semua kita berdayakan. Pertama, untuk mengantarkan pelajar, mahasiswa dan warga lainnya yang menumpuk di jalan-jalan. Kedua, untuk mengantisipasi adanya gangguan kepada warga," kata Kabag Operasional Polda Sumut AKBP D Sembiring menjawab wartawan di Simpang Pos di Jl. Djamin Ginting, Medan, Rabu (13/12/2017).
Situasi di Simpang Pos dari pantauan medanbisnusdaily.com, penumpukan warga berangsur-angsur berkurang setelah didatangkannya bantuan angkutan dari berbagai institusi seperti Polrestabes Medan dan Satpol PP Pemko Medan.
Dipimpin Kapolsek Deli Tua AKP Arifin Marpaung, kerumunan supir di tepi jalan yang berniat menghentikan angkot yang beroperasi atau tidak ikut mogok dibubarkan. Bersamanya turut juga membubarkan, Kasat Sabhara AKBP Sony Siregar.
Sembiring membenarkan adanya pencegatan kenderaan online roda dua dari Grab yang menyebabkan jaketnya dibakar dan helmnya diambil paksa.
"Oleh anggota tadi semua barang bukti sudah diamankan," ujar Sembiring.
Saat berita ini dituliskan, penjagaan oleh petugas kepolisian di kawasan Simpang Pos terus diintensifkan. Dari jembatan layang (fly over) sejumlah petugas melakukan pembantauan. Dua unit truk disiagakan persis di depan SPBU. Sampai situasi benar-benar aman dari kemungkinan gangguan akibat pemogokan angkot penjagaan terus mereka laksanakan.