Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada tahun depan sebesar 5,67%. Pertumbuhan industri ini akan didorong melalui beberapa sub sektor seperti makanan dan minuman, alat angkutan, mesin dan perlengkapan, farmasi, kimia, serta elektronika.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur Prahoro Yulianto Nurcahyo mengatakan, dengan industri yang diharapkan tumbuh sebesar 5,67% itu, Kementerian ESDM memastikan kesiapan ketersediaan energi untuk industri tahun depan, baik untuk minyak dan gas.
Tahun depan, Kementerian ESDM menargetkan produksi minyak per harinya mencapai 2 juta barrel per hari. Produksi dilakukan dengan mempercepat dan mengefektifkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
"Sedangkan untuk produksi gas, ini ditarget akan menyumbang 1,2 juta barrel of equivalen per day, di mana 63% di antaranya akan digunakan di dalam negeri, termasuk untuk industri," katanya dalam seminar di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Kesiapan lainnya adalah dengan pengendalian produksi batu bara tahun depan yang ditarget sebesar 460 juta ton.
"Produksi batu bara diharapkan untuk meningkatkan kedaulatan energi dalam negeri, di mana 32% produksi batu bara akan untuk kebutuhan domestik, termasuk untuk listrik dan industri," ucapnya.
Dari sisi ketersediaan listrik, tahun depan kapasitas tenaga listrik ditarget akan mencapai 63 giga watt untuk kapasitas pembangkit yang beroperasi, dengan target konsumsi per kapita diharapkan mencapai 1.200 kwh.
Peningkatan porsi bauran energi baru terbarukan juga akan dilakukan dengan mendorong pemanfaatan potensi energi setempat.
"Termasuk untuk peningkatan infrastruktur sektor migas, seperti peningkatan jaringan gas yang target kumulatif di 2018 sebesar 13.135 km dan jargas kota 77.880 sambungan rumah," jelasnya. (dtc)