Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Komplotan pengedar sabu jaringan Malaysia yang ditangkap di Tanjung Duren, Jakarta Barat kerap melakukan penyelundupan sabu lewat udara. Sabu disembunyikan para pelaku melalui kantong celana.
Sabu yang diselundupkan itu dibentuk layaknya huruf U dan dengan berat sekitar setengah kilogram. Sabu kemudian dikirim ke berbagai daerah di Indonesia dengan pesawat terbang.
"Sabu dipisah-pisah dan dibentuk seperti ini (huruf U) untuk diselipkan di selangkangan. Kemudian mereka menyebarkan via udara," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/12/2017).
Setelah sampai di Jakarta, sabu disebar ke berbagai daerah termasuk luar Jawa. Mereka berhasil lolos karena sabu tidak terdeteksi oleh mesin deteksi di bandara.
"Barang ini disebarkan ke Jakarta, Bandung, Palembang, Banjarmasin. Terakhir mereka mengirim ke Surabaya," kata Hengki.
Aryadi ditangkap di sebuah hotel di Tanjung bersama empat pelaku lainnya, yaitu pria berinisial DS, ZA, FA, ME. Aryadi meninggal setelah ditembak karena berusaha melawan polisi.
Polisi masih mencari satu orang pelaku. Dia berperan mengambil sabu dari Malaysia.
"Dia mengambil barang dari Malaysia untuk dikirim ke Indonesia. Narkoba masuk melalui jalur Batam-Tanjung Pinang-Riau-Palembang. Kemudian masuk ke jalur darat dan sampai di Jakarta," kata Hengki.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono bertanya kepada para pelaku yang merupakan kurir. Mereka sudah berulang kali melakukan tindakan itu tanpa ketahuan.
"Dibayar 17 juta. Itu untuk membayar hutang," kata salah satu pelaku kepada Argo.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tanjung Duren menyergap komplotan pengedar sabu. 5,1 kg sabu dan beberapa butir ekstasi disita.
"Setelah ada informasi, kemarin ditemukan ada lima orang tersangka yang melaksanakan peredaran sabu. Yaitu, Aryadi sebagai pelaku utama meninggal karena saat pengembangan merebut senjata petugas," ucap Argo. (dtc)