Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Plt Ketua DPR Fadli Zon menyoroti beredarnya buku ajar IPS kelas 6 SD yang memuat keterangan Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Fadli menilai Mendikbud lalai dalam melakukan pengawasan.
"Saya pikir itu jelas kurang pengawasan. Itu hal yang sensitif ya," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Fadli mengatakan buku tersebut harus segera ditarik dari peredaran. Pasalnya, menurut Fadli buku tersebut akan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat jika dibiarkan beredar.
"Buku tersebut harus dikoreksi atau malah ditarik karena ini kan nanti menimbulkan kontroversi," tuturnya.
Ia mengimbau kepada pihak terkait agar dapat mempertanggung jawabkan hal tersebut. "Salah ibu kota saja di negara lain bisa salah, apalagi ini di negara yang dianggap kontroversial dan masih ada proses perundingan perdamaian. Jadi harusnya ada yang bertanggung jawab soal ini kenapa ini bisa lolos," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy sangat menyesalkan beredarnya buku pelajaran yang menyebutkan 'Yerusalem Ibukota Israel'. Yudhistira, penerbit buku tersebut meminta maaf dan memberikan penjelasan.
"Pada Buku IPS Kelas 6 KTSP terdapat tabel daftar negara-negara Asia Barat beserta Ibu Kotanya. Pada tabel tersebut tercantum negara Israel Ibu Kotanya Yerusalem. Perlu kami jelaskan bahwa data tersebut kami ambil dari sumber internet 'world population data sheet 2010'," demikian pernyataan resmi Yudhistira di situs resmi mereka yang dikutip Rabu (13/12). (dtc)