Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labusel. Pihak manajemen PT London Sumatera (Lonsum) Sei Rumbia, Labuhanbatu Selatan menampung sejumlah tuntutan massa yang menamakan diri Labusel Green Community ketika menggelar unjuk rasa, Kamis (14/12/2017) di komplek perusahaan itu.
Bahkan, pihak perusahaan akan menjawab seluruh pertanyaan para demonstran melalui surat. "Sebab, massa menyampaikan tuntuntan dan pertanyaan melalui surat," kata Humas PT Lonsum Sei Rumbia Muspa, via ponsel.
Kata dia, tuntutan massa terdiri dari dua surat. Surat yang ditujukan untuk PT Lonsum kantor Medan dan PT Lonsum Sei Rumbia. "Surat untuk Kantor Medan akan dijawab dari Kantor Medan. Surat untuk PT Lonsum Sei Rumbia akan dijawab tersendiri," paparnya.
Demonstran dalam unjuk rasa sejak awal tidak ingin melakukan dialog langsung dengan pihak perusahaan. Sehingga, kata Muspa, pihaknya hanya menerima surat tuntutan massa.
Dalam aksinya, massa Labusel Green Community yang berjumlah tujuh orang menuntut pihak manajemen PT Lonsum Sei Rumbia menjelaskan dan memperlihatkan bukti kepemilikan dokumen AMDAL yang merupakan kajian dampak penting kegiatan produksi dari pabrik pengelolahan karet tersebut.
Massa yang dipimpin Irvan Rivai Nasution dan Andi Syahputra Harahap serta Hasbi Siregar ini menuntun manajemen PT Lonsum Sei Rumbia agar menjelaskan bukti kepemilikan izin lingkungan hidup dan hasil uji pengelolaan limba B3 yg meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah beracun dan berbahaya.
"Mohon maaf kami kepada pihak PT Lonsum telah menggangu pekerjaan para bapak. Lonsum termasuk perusahaan terbesar berdiri pada tahun 1906 dan Lonsum satu-satunya perusahaan di Labusel pabrik yang mengelola karet apakah Amdalnya sudah sesuai," tanya Irvan Rivai Nasution .
Setelah membacakan pernyataan sikap, massa membubarkan diri dengan tertib. Mereka berjanji akan menggelar aksi kembali di kantor besar PT Lonsum di Medan pada 21 Desember 2017.