Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Indonesia membutuhkan regenerasi petani. Hasil yang tidak memadai membuat generasi muda tidak tertarik menggeluti usaha sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura.
Penegasan itu dikemukakan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), HT Erry Nuradi dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Azhar Harahap saat membuka Pertemuan Teknis Budidaya Pertanian bagi Generasi Muda, di aula UPTD PPSDMP Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jalan AH Nasution, Medan, Kamis (14/12/2017).
Di hadapan puluhan perwakilan anggota Karang Taruna dari 15 kabupaten/kota di Sumut, Gubsu mengakui, petani merupakan pelaku utama usaha pertanian sekaligus kunci keberhasilan peningkatan produksi pangan melalui penerapan pengetahuan dan teknologi budidaya.
Apalagi, Sumut termasuk salah satu lumbung padi nasional, sehingga regenerasi petani mutlak dibutuhkan.
“Krisis petani muda memiliki konsekuensi terhadap pembangunan sektor pertanian berkelanjutan dan pada akhirnya bakal mengancam ketahanan pangan,” ujarnya.
Gubsu mengemukakan, dari sekitar 26,3 juta rumah tangga petani sebesar 65% di antaranya berusia di atas 45 tahun. Ironisnya, upaya regenerasi berjalan sangat lambat karena beberapa faktor, utamanya akibat hasil usaha tani tidak memadai.
Di Sumut, lanjutnya, hasil Sensus Pertanian tahun 2013 menyatakan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terjadi penurunan keluarga petani sebanyak 164.345 rumah tangga.
Ini sangat riskan mengingat mayoritas keluarga petani yang hilang itu dari sektor tanaman pangan.
Kondisi itu menurut Gubsu, telah disadari pemerintah. Melalui Kementerian Pertanian (Kementan), pemerintah mengeluarkan SK Permentan No.7/Permentan/OT.140/I/2013 tentang Pedoman Pengembangan Generasi Muda Pertanian.
Tujuannya agar generasi muda bisa mengenal, mencintai dan berminat berusaha di bidang pertanian.
“Pertemuan teknis yang dilaksanakan selama tiga hari ini akan membekali para peserta seputar dunia pertanian, baik teori maupun praktik lapangan,” kata dia.
Sementara panitia penyelenggara yang juga Kepala UPTD Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut H Lukmanul Hakim Dalimunthe mengatakan, kegiatan ini untuk mewujudkan petani muda wirausaha yang kreatif, inovatif dan berdaya saing.
Selain itu, untuk meningkatkan kedudukan dan peran generasi muda dalam pembangunan pertanian.
“Generasi muda harus diajarkan cara penguasaan lahan pertanian agar produktivitas pertanian meningkat, sehingga hasil dari usaha tani menjanjikan,” ujar Lukman, Jumat (15/12/2017).
Lukman mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari (Rabu-Jumat).
Ketua Karang Taruna Sumut H Solahuddin Nasution mengatakan, Negara agraris seperti Indonesia wajib melakukan regenerasi petani.
“Hingga saat ini, generasi muda menganggap hasil dari sektor pertanian tidak cukup menjanjikan. Tugas pemerintah untuk meyakinkan generasi muda bahwa pertanian sektor yang menjanjikan," jelasnya.*