Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PP Pemuda Muhammadiyah bersama Religion for Peace Asia And Pacific Interfaith Youth Network menggelar Youth Interfaith Peace Camp. Dalam acara ini dibahas isu-isu global.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak memaparkan kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Pancasila ke dunia internasional. Salah satunya yakni dengan cara membagikan makanan ke kaum duafa.
"Kita sudah melakukan dialog lintas agama di Jakarta salah satu agendanya kami ajak untuk melayani warung duafa ini supaya mereka dapat feeling makna gotong royong. Kami sedang melakukan internasionalisasi Pancasila dalam isu perubahan iklim," katanya di lokasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Ada 11 negara yang ikut acara ini yakni dari Jepang, Korea Selatan, India, Pakistan, Myanmar, Filpina, Malaysia, Indonesia, Singapura, Sri Langka, dan Nepal. Dahnil berharap gelaran ini menimbulkan semangat gotong royong antarnegara.
"Saya ajak temen-temen ke Indonesia untuk memaknai bagaimana melawan climate change itu dengan gotong royong. Supaya ada ikatan hati. Dunia ini kurang silaturahim. Intinya itu," ujarnya.
Dalam sesi diskusi ini salah satu isu global yang dibahas ialah soal pemanasan global. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang hadir berdialog dengan peserta dari 11 negara di Asia.
Dia mengapresiasi kegiatan yang diinisasi oleh Pemuda Muhammadiyah ini. Jonan menyebut acara ini menarik bagi generasi anak muda untuk mengetahui isu global seperti pemanasan iklim global.
"Ini bagaimana kita bersama-sama untuk menjaga lingkungan ini jadi ruang hidup yang lebih baik. Ruang ini kan one planet, kalau one planet one life. Ya mungkin mimpi orang masing-masing tapi ini planetnya kan cuma satu dipakai rame-rame," ucap Jonan.
Ada hal menarik sebelum Jonan meninggalkan ruang diskusi Asia Pacific Faith 2017. Dia sempat dihampiri peserta dari Korea Selatan dan diminta untuk berfoto.
Jonan juga diajarkan memeragakan salam cinta ala Korea. Saat ditanya soal arti simbol salam cinta tersebut, Jonan mengaku tidak mengetahuinya. "Apa artinya? Nggak tahu," katanya sambil tertawa.Hyunji Jeon, pemudi asal Korsel yang mengajak Jonan untuk berfoto pun menjelaskan makna salam yang diajarkannya kepada Jonan. "Itu simbol cinta. Tadi hanya mau foto aja, kenapa tidak?" ujar Jeon sambil tersenyum. (dtc)