Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Bagi yang ingin memantau Aksi Bela Palestina 1712 di Monas juga bisa ikut memantaunya lewat aplikasi buatan SalingSapa yang tersedia gratis bagi pengguna Android di Google PlayStore.
"Aksi Bela Palestina selain disiarkan live lewat SalingSapaTV via Satelit dan juga bisa disimak audionya melalui aplikasi SalingSapa Radio," kata Yan Harlan, pendiri SalingSapa, Minggu (17/12).
Saat berbincang, Yan pun menceritakan kehadiran aplikasi ini sejak 1 Desember 2017 lalu yang bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Kami mengejar tanggal 1 Desember untuk memberikan hadiah kepada umat muslim sebagai perayaan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad serta dalam rangka 212 yang disepakati oleh alumni 212 sebagai hari persatuan umat muslim di Indonesia," ujarnya.
Diungkap oleh Yan Harlan, meski baru diluncurkan, antusiasme umat muslim terhadap aplikasi ini sangat besar. Tercatat, dalam waktu 10 hari sejak diluncurkan sudah 14 ribu yang mengunduh aplikasi ini di Play Store.
"Kami belum promosi secara terbuka, jadi kaget juga aplikasi ini langsung banyak yang download. Padahal dibiarkan secara organik tanpa memikirkan strategi seperti pembuatan brosur dan banner," tambah Yan Harlan yang merupakan tim media center 212.
Aplikasi SalingSapa Radio sendiri merupakan sebuah radio on demand berbasis internet berisikan dakwah-dakwah yang terdapat 200 ulama/ustadz di antaranya ada Aa Gym, Yusuf Mansur bahkan ada juga almarhum KH Zainuddin MZ sehingga pengguna bisa memilih sesuka hati siapa saja yang mereka ingin dengarkan dakwahnya.
Seperti diketahui, dulunya SalingSapa Radio ini mencoba peruntungannya di konten video, namun karena minat pengguna smartphone terhadap video terus menurun dengan berbagai faktor yang salah satunya adalah memakan kuota, sehingga lahirlah aplikasi berupa audio.
Berbekal pengalaman di konten video dan televisi religi selama 9 tahun, sehingga dalam waktu tersebut sudah terkumpul banyak konten rekaman dakwah yang kini bisa dinikmati lewat fitur audio.
"Selama 9 tahun kita sudah melakukan dokumentasi dan siaran langsung. Dengan ini kita berinisiatif membuat aplikasi suara mirip dengan Soundcloud dan Spotify untuk membantu masyarakat yang khawatir akan kuota tersedot banyak sehingga dari rekaman tersebut kita kompres lebih kecil sehingga lebih irit internet dan juga baterai," jelasnya.
Aplikasi SalingSapa menghadirkan banyak fitur-fitur untuk penggunanya mulai dari siaran langsung sang ulama, Jadwal Salat, hingga bisa berdonasi. Ketika membuka aplikasi ini pun pengguna bisa menjalankan aplikasi yang lainnya. Setiap harinya ada 20-30 konten baru yang masuk pada aplikasi ini.
Berbicara keuntungan, SalingSapa mengungkapkan saat ini lebih mengutamakan performa aplikasinya. Namun ia pun mengatakan jika ke depannya aplikasi ini diunduh oleh satu juta userkemungkinan untuk pengiklan terbuka, tentunya yang relevan dengan keagamaan, misalnya travel umroh. Hasil dari iklan tersebut digunakan untuk pengembangan aplikasi SalingSapa.
"Fokus kami bagaimana membuat dan mengelola aplikasi yang bagus sehingga orang dapat manfaat disana, ketika orang dapat manfaat dengan lebih paham agama dan terdorong untuk beramal soleh bagi kami itu udah keuntungan yang besar," tambahnya.
Filtering Konten Dakwah Provokatif
Bisa dibilang saat ini masyarakat Indonesia mudah terprovokasi dengan hadirnya video-video yang memunculkan perdebatan antar umat. Menanggapi hal tersebut Yan Harlan mengklaim bahwa konten video yang dihadirkan aman untuk ditonton karena sudah melalui proses verifikasi.
"Tim kami saat ini berjumlah 18 orang, mereka sudah diarahkan untuk memfilter dan tidak mengangkat video yang mengundang perdebatan. Jadi islam liberal tidak ada apalagi syiah. Jadi ustad yang suka mengadu domba, memfitnah dan mengkafir-kafirkan orang yang intinya mengundang perdebatan di masyarakat kita tidak akan tayangkan" ujarnya.
Diakui Yan Harlan ada beberapa ulama yang sudah memiliki ratusan konten terpaksa dihilangkan di SalingSapa karena dakwahnya tersebut menimbulkan perdebatan yang saling mengadu domba antar umat.
"Ada beberapa yang ustad tidak bisa kita masukan karena kontroversial, padahal kontennya sudah banyak, jadi kita takedown," jelasnya.
Ia pun menambahkan, meski SalingSapa memiliki fitur Live Streaming atau siaran langsung, namun tak semua ulama diberikan akses tersebut. Karena dari tim SalingSapa lah yang memilih siapa saja yang boleh melakukan siaran langsung.
Yan Harlan pun berharap SalingSapa bisa menjadi aplikasi yang banyak digunakan banyak orang khususnya warga Indonesia yang tersebar di berbagai kawasan dari daerah hingga lintas negara.
"Saya berharap ke depannya, untuk radio-radio di daerah jika membutuhkan materi dakwah bisa ambil dari SalingSapa. Sehingga bisa saling memasifkan kebaikan dengan pesan-pesan dakwah," pungkasnya. (dtn)