Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sleman. Lokasi pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo tak lepas dari potensi tsunami. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan beberapa sarannya terkait hal itu.
"Kalau ada bangunan di tepi pantai yang melibatkan publik, itu harus disiapkan tempat evakuasi," jawab Dwi saat ditanya wartawan soal lokasi NYIA yang berpotensi tsunami.
Hal ini disampaikan Dwikorita di sela-sela Nitilaku Perguruan Kebangsaan 2017 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Minggu (17/12/2017).
"Kalau misalnya ada gempa (masyarakat) harus segera naik ke tempat yang tinggi. Misalnya bangunannya dibuat tangga naik ke tempat yang tinggi. Harus diperhitungkan (kapasitas orang) yang ada di situ," lanjutnya.
Terkait posisi NYIA di Kulon Progo yang lokasinya berdekatan dengan Pantai Selatan, menurut Dwi pembangunan tersebut tidak menjadi masalah. Asal di sekitar bandara dilengkapi fasilitas semacam shelter.
"Jadi Indonesia, di manapun ya, sebagian besar Indonesia itu kan rawan gempa. Itu kita tidak bisa, kena gempa itu sulit kita hindari. Tetapi yang penting kita sudah menyiapkan seandainya terjadi gempa itu bagaimana," jelasnya.
Sementara menanggapi potensi tsunami di pesisir Pantai Selatan secara umum, kata Dwi, bencana ini sebenarnya bisa diprediksi. Makanya fasilitas umum di tepi pantai harus didesain untuk meminimalisir dampak bencana."Kita bisa tahu kapan datangnya tsunami. Makanya harus disiapkan fasilitas (tempat evakuasi). Seandainya ada gempa di tepi laut lalu ada tempat (bagi masyarakat) segera naik ke atas," pungkas dia. (dtc)