Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Project Tango pertama diluncurkan pada Februari 2014, dan sistem augmented reality (AR) tersebut akan berhenti mendapat dukungan dari Google pada Maret 2018 mendatang. Padahal proyek ini sempat bikin heboh.
Project Tango adalah sistem AR yang didesain untuk penggunaan di perangkat mobile. Dan berhentinya dukungan Google terhadap proyek tersebut bukan berarti raksasa mesin pencari itu berhenti menggarap AR.
Google akan mengalihkan fokusnya ke ARCore, sistem AR lain yang lebih menitikberatkan pada software, bukan hardware seperti Tango, demikian dikutip dari Phone Arena, Senin (18/12).
Tango mencapai puncaknya pada Juni 2016 lalu, ketika Lenovo meluncurkan Phab2 Pro, yang jadi ponsel Tango pertama di dunia. Ponsel dengan layar 6,4 inch itu dilengkapi tiga buah kamera belakang, yaitu 16 megapixel RGB, kamera untuk mengukur kedalaman, dan sebuah kamera untuk mendeteksi gerakan.
Hasil dari kerja sama Google dan Lenovo itu adalah sebuah ponsel dengan fitur AR dan menjalankan aplikasi-aplikasi yang dibuat khusus untuk AR. Pada demo produknya, ada aplikasi yang membuat penggunanya memotret sebuah sofa dan menunjukkan bagaimana jika sofa itu ditaruh di ruangan di rumah si pengguna.
Kemudian pada awal 2017 ini, Asus meluncurkan ZenFone AR, yang mendukung Tango dan platform VR Daydream. Ponsel dengan prosesor Snapdragon 821 yang juga punya kamera pengukur kedalaman dan pendeteksi gerakan itu kini juga sudah disetop produksinya.
ARCore adalah mainan baru Google di dunia AR, dan fitur ini diharapkan bisa tersedia di lebih banyak perangkat Android. Pasalnya ARCore dititikberatkan pada software, sehingga pabrikan ponsel seharusnya bisa lebih mudah dalam menerapkan fitur AR ini di ponsel buatannya.(dtn)