Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan sedang hingga lebat berpotensi turun jelang Natal dan Tahun Baru 2018. BMKG meminta masyarakat mewaspadai dampak dari cuaca ekstrem.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan potensi hujan lebat diprakirakan terjadi karena suplai massa udara lembab dari Samudera Pasifik dan daratan Asia serta dari Samudera Hindia yang terakumulasi di wilayah kepulauan Indonesia.
"Masyarakat perlu mewaspadai hujan sedang-lebat pada menjelang Natal 19-23 Desember 2017 yang terjadi potensi hujan sedang-lebat terjadi di wilayah Aceh Bagian Barat, Pesisir Selatan Sumatera, Banten, pesisir utara Jawa, Sulawesi Selatan, NTB, sebagian NTT," kata Dwikorita dalam keterangannya, Senin (18/12/2017).
Sementara dalam periode Natal pada 24-26 Desember, hujan sedang-lebat diprakirakan terjadi di pesisir selatan Sumatera Utara, Sumatera Barat, NTB, NTT, Sulawesi Tengah dan Papua bagian tengah.
Sedangkan menjelang tahun baru pada 26-31 Desember, potensi hujan sedang-lebat terjadi di pesisir utara Jawa, Jateng, Jatim, Kaltara, Sulteng, Maluku.
"Pada awal tahun 1-7 Januari 2018 konsentrasi hujan sedang-lebat di Aceh, pesisir barat Sumatera, Jateng, Yogyakarta, Kaltim, Kaltara, Sulteng, NTT," imbuh Dwikorita.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi angin kencang yang dapat mencapai lebih dari 20 knot atau lebih dari 36 km/jam. Angin kencang ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia meliputi Laut China Selatan, Laut Natuna, Laut Jawa, Laut Banda, Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah hingga NTB.
"Angin kencang ini berpengaruh pada gelombang tinggi, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai gelombang tinggi, seperti di Laut China Selatan dan Laut Natuna Utara dengan tinggi gelombang mencapai 6 -7 meter," terang dia.
Selain itu, Dwikorita memaparkan pada bulan Desember hingga Januari menjadi periode menguatnya pola angin baratan yang membawa dampak pada peningkatan tinggi gelombang. Karena itu perlu diwaspadai peningkatan tinggi gelombang terutama di wilayah perairan barat Sumatera, Laut Natuna, Laut Jawa, Laut Banda dan perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.
Dengan adanya situasi potensi ancaman cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi genangan, banjir atau pun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
"Waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun papan reklame, baliho tumbang atau roboh serta yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil," imbuhnya. (dtc)