Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai usulan boikot produk Amerika Serikat (AS) yang digaungkan oleh sejumlah ormas sulit direalisasikan karena AS memiliki hak veto. Taufik meminta hak veto AS di Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu dihapus.
"Seruan boikot produk Amerika (jika hanya) sebatas seruan, sah-sah saja. Tapi yang harus kita pahami bahwa Amerika ini apapun negara yang besar dan sangat kuat selama belum dilucuti hak vetonya itu. Karena sekali lagi itu salah satu mungkin kekuatan Amerika yang merasa mau di apapun 'terserah kita, kan punya hak veto'. Ini yang repot," kata Taufik di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Taufik menuturkan, dengan adanya hak veto itu, apapun keputusan yang dibuat untuk melemahkan AS akan terbantahkan oleh hak veto yang dimiliki AS. Menurutnya, satu-satunya cara agar tidak terdapat ketidakadilan adalah dengan PBB mencabut 'super power' hak veto AS.
"Mau apapun keputusan dunia, ini ada unfairness ya. Ada posisi-posisi negara yang super power pada saat itu sampai dengan sekarang ada istilahnya negara yang memiliki hak veto," ujarnya.
"Inilah yang saya maksud. Selain Amerika juga kan ada negara-negara lain lagi kan, ada Prancis, Inggris, ada Rusia, dan segala macam. Ke depan, hak veto yang ada di dewan keamanan PBB harus dihapuskan menurut saya," sambungnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jendral (Sekjen) MUI Anwar Abbas membacakan petisi terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengklaim Yerusalem Ibu Kota Israel pada Aksi Bela Palestina, Minggu (17/12). Petisi tersebut telah diserahkan ke Kedutaan Besar Amerika.
"Pernyataan sikap Aksi Indonesia Bersatu Bela Palestina tentang penolakan terhadap penetapan Yerusalem atau Al-Quds sebagai Ibu Kota Israel. Petisi ini akan disampaikan secara terhormat kepada Pemerintah Amerika melalui Kedutaaan Besar Amerika besok pagi, Senin (18/12) oleh atas nama ketua-ketua ormas di Indonesia," kata Anwar saat Aksi Bela Palestina di Lapangan Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (17/12). (dtc)