Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pengamat komunikasi politik Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Dr Anang Anas Azhar MA menilai, tagline baru "Golkar Bersih" yang dimunculkan Golkar pasca Setya Novanto ditahan KPK, membuktikan bahwa Partai Golkar secara bertahap lepas dari jeratan turbulensi politik.
"Sikap Golkar memunculkan tagline baru ini, saya kira upaya cerdas membangkitkan Golkar dari opini miring yang selama ini menjerat Setnov. Tagline Golkar bersih, dipastikan menjauhkan Golkar dari turbulensi politik yang terjadi di internal Golkar," kata Anang Anas Azhar yang dikirim melalui rilis ke Medanbisnisdaily.com, Selasa malam (20/12/2017).
Badai politik yang terjadi di internal Golkar, kata Anang, ternyata secara perlahan mampu menyatukan Golkar kembali dengan menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar menggantikan Setnov.
"Faksi-faksi yang ada di internal Golkar, terlihat menyatu dengan slogan mengusung Golkar bersih. Jika ini berjalan, maka langkah awal yang dibersihkan Golkar harus dimulai dari struktur kepengurusan Golkar di tingkat DPP," kata Anang.
Pengajar Pascasarjana UINSU dan Universitas Darma Agung ini menilai, ditetapkannya Airlangga Hartarto sebagai ketum Golkar, sekaligus memperkuat posisi Joko Widodo pada pencapresan 2019 mendatang. Kedatangan presiden saat pembukaan Munaslub sangat tepat. Bahkan, secara politik menguntungkan Jokowi dalam pencitraan dirinya di hadapan kader Golkar yang hadir saat Munaslub.
Anang menilai, munculnya sosok Airlangga sebagai pucuk pimpinan menggantikan Setnov akan dapat menyatukan sejumlah faksi yang ada di internal Golkar selama ini. "Ini momentum politik yang pas. Sudah saatnya Airlangga menyatukan faksi yang selama ini terbelah," kata Anang Anas Azhar.
Usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar di Munaslub, Anang mengemukakan kerja awal yang harus dijalankan Airlangga adalah menetapkan Ketua DPR yang baru. Lantas bagaimana sosoknya yang pas? Anang menyebutkan, sejumlah kader Golkar yang duduk di DPR saat ini sangat banyak dan pantas menjabat ketua DPR.
"Sosok ketua DPR nanti, saya kira yang memiliki kompetensi dan mampu menjalin komunikasi politik yang pas untuk semua elemen," katanya.
Karena, menurut Anang, Ketua DPR merupakan perpanjangan tangan dari Golkar, makanya sudah saatnya Airlangga menimbang kader yang kompeten dan memiliki kapasitas yang tidak diragukan dalam berkomunikasi dengan lawan dan kawan politik.