Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Satu orang penumpang dan satu anak buah kapal tewas dibantai seorang penumpang. Satu penumpang lainnya kritis. Peristiwa maut tersebut terjadi di atas kapal Wira Glori (milik PT Wira Jaya Logitama Line), yang membawa 700 penumpang orang tersebut bertolak dari Sibolga menuju Pulau Nias, Rabu (20/12/2017). Dalam kejadian itu, pelaku pembunuhan, Bemazaro Laia, tewas bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri.
“Kira-kira jam setengah satu lah (pukul 00.30 WIB) kejadian itu, dekat Pulau Mursala,” ujar A Halawa, seorang warga sekitar Pelabuhan Sibolga.
Menurut Halawa, peristiwa yang menewaskan 1 penumpang dan satu ABK kapal Wira Glori, diduga dipicu persoalan kursi pelaku yang diduduki penumpang lainnya. Pelaku pun merasa tersinggung dan bertindak nekad.
“Kan setelah terjadi pembunuhan itu, kapal (Wira Glori) pulang lagi ke Sibolga, jadi ada penumpang yang cerita ke aku, katanya yang membunuh itu marah gara-gara bangkunya sudah diduduki orang lain (penumpang). Jadi mungkin dia kesal, tapi mengapa langsung menikam orang,” bebernya.
Informasi lainnya menyebutkan, korban tewas bernama Peringatan Nduru, (25), petani, asal Botohili Kecamatan Lahusa - Nias Selatan, mengalami luka tusuk di leher sebelah kanan dan luka sobek pada jari jempol kaki kanan.
Korban tewas lainnya, Anugrah (25) yang merupakan Misinis II di Kapal Wira Glori. ABK ini tewas dengan luka tusukan pada dada kanan sebelah atas, saat berupaya melerai pelaku dan Odalige Harefa, penumang lainnya, (50) warga Desa Limba barora, Kecamatan Gunungsitoli Utara.
Dalam kejadian itu, Odalige terpaksa mendapatkan perawatan serius di RS Dr Ferdinand Lumbantobing Sibolga akibat luka serius yang dialaminya.
Kapten kapal, Nok Metusala (52) asal Bitung, Sulawesi Utara belum dapat di komfirmasi.
Kapolres Kota Sibolga AKBP Edwin H Harianja, dalam keterangannya melalui Kasat Reskrim AKP Agus Adhitama kepada wartawan di Mapolres Sibolga membenarkan peristiwa tersebut.
“Peristiwa pembunuhan yang kita himpun baik dari saksi maupun manager PT Wira dan ABK kapal terjadi di sekitar wilayah perairan Sibolga tepatnya di wilayah Pulau Mursala, di mana pada saat itu, pelaku melakukan pembantaian hingga menggorok leher dan menusuk bahu korbannya,” jelasnya.
Dikatakan, pelaku memegang sebilah pisau dan tongkat setinggi 1,7 meter. Namun sumber asalnya masih dalam tahap penyelidikan.
Dalam peristiwa ini 3 orang meninggal di tempat, termasuk pelaku yang menghabisi nyawanya senidiri dengan cara bunuh diri menggorok lehernya sendiri menggunakan pisau.
Ditambahkan, pertikaian itu sempat dilerai oleh petugas keamanan yang kebetulan melakukan penjagaan dari pihak TNI Angkatan Laut.
Petugas melakukan imbauan hingga melakukan tembakan pada tangan kanan pelaku, namun pelaku tidak mengindahkan tembakan yang mengenai tangannya, justru malah menghabisi nyawanya sendiri dengan menyayatkan pisau ke lehernya hingga pelaku terkapar dan pisau terbuang ke laut.
Usai peristiwa tersebut kapal ini langsung berbalik arah kembali ke Sibolga, sesampainya di Pelabuhan, petugas Polres Sibolga langsung mengevakuasi korban dan dilarikan ke RS FL Tobing Sibolga.
Motif pembunuhan ini belum diketahui dan masih dalam penyelidikan Kepolisian. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Humas RSU FL Tobing Sibolga Tigor Tambunan, menjelaskan, jenazah korban yang dievakuasi dari kapal tiba di RS FL Tobing Sibolga sekira pukul 04.00 WIB.
“Jenazah berada di kamar mayat dan masih menunggu pihak keluarga korban,” jelas Tigor.