Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan alasannya membatalkan rotasi jabatan 16 perwira tinggi (Pati) karena amanah sebagai panglima TNI. Karena amanah itu lah Hadi harus mengevaluasi secara terus menerus sumber daya manusia di TNI.
"Pertama adalah saya harus mengamanahkan tugas sebagai Panglima TNI. Untuk itu saya selalu mengevaluasi secara terus menerus berkesinambungan terhadap sumber daya manusia TNI. Untuk memenuhi organisasi di TNI ini dan menghadapi tugas-tugas kedepan yang semakin kompleks," ujar Hadi di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/12/2017).
Selain itu, menurut Hadi, pengisian jabatan di TNI harus sesuai dengan kebutuhan organisasi dan profesionalitas.
"Kedua adalah bagaimana kita bisa melaksanakan itu kita memiliki satu dasar bahwa pengisian jabatan-jabatan sesuai dengan kebutuhan organisasi, didasarkan pada profesionalitas dan manned system," katanya.
Alasan lainnya, TNI memiliki petunjuk administrasi baku yang dilaksanakan secara bertahap. Pembinaan prajurit dilakukan mulai dari satuan bawah hingga masuk ke Mabes TNI.
"Ketiga adalah TNI memiliki petunjuk administrasi yang baku dan di situ dilaksanakan mulai bertahap, mulai dari satuan bawah. Artinya mulai dari pembinaan kesatuan sampai dengan masuk kepada Mabes TNI. Jukmin (petunjuk pimpinan) yang baku itu tidak mengenal yang namanya like and dislike," ucapnya.
"Semuanya berlandaskan dengan profesionalitas dan manned system. Akan kita sampaikan bahwa sangat profesional apabila kita melaksanakan itu," imbuh Hadi.
Namun Hadi enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya penunjukan ulang Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi. Demikan juga dengan mutasi yang dilakukan terhadap jabatan Kepala BAIS TNI.
"Penjelasan saya sudah tahu kan? Profesionalitas dan manned system di jabatan TNI," tuturnya. (dtc)