Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Cilegon. Sudah empat hari berturut-turut sampah menumpuk di laut Pelabuhan Merak. Dalam sehari, tumpukan sampah mencapai 3 ton. Petugas berjibaku mengangkut sampah dari laut.
Petugas kebersihan dibantu tim SAR Pelabuhan Merak mengangkut sampah dari laut menggunakan perahu kecil. Jika tak diangkut, sampah itu mengganggu alur masuk kapal ke Dermaga 1 Pelabuhan Merak.
Berbagai macam sampah diangkut petugas, mulai kayu, botol plastik bekas, hingga kasur, bahkan lemari es. Sampah itu diketahui berasal dari Kali Medaksa, yang bermuara di laut Merak.
"Yang jelas sampah itu kan mengganggu alur masuk kapal ke pelabuhan, jadi kan banyak sampah itu. Kalau sampah kena baling-baling kapal, itu macet, kan bisa lebih berbahaya," kata Koordinator SAR Pelabuhan Merak Radmiadi kepada detikcom, Rabu (20/12/2017).
Tumpukan sampah itu sudah berlangsung empat hari sejak Sabtu, 16 Desember lalu. Dari Kali Medaksa, sampah mengalir ke laut kemudian terbawa arus hingga menumpuk di Dermaga 1.
Petugas pun berjibaku mengangkut sampah menggunakan alat seadanya. Sampah diambil menggunakan serokan berbentuk jaring. Jika sampah itu berupa kayu besar, petugas terlebih dahulu mengikatnya menggunakan tali, lalu diangkat ke darat.
"Kita itu kemarin empat hari, pengambilannya itu sehari hampir 3 ton sampah laut. Itu kan (sampahnya) mulai kayu, sampah rumah tangga, sampai kasur ada yang hanyut," ujarnya.
"Menumpuknya di Dermaga 1 karena ada break water, jadinya ngumpul di sini. Kita serokin sampai habis. Yang gede kita naikin ke darat, baru kita angkut pakai mobil, kita buang di ke TPS," sambungnya.
Yang jelas, kata Radmiadi, sampah itu terbawa arus saat musim hujan tiba. Sesaat setelah laut dibersihkan, malam harinya, sampah kembali menumpuk di Dermaga 1."Yang jelas, hujan angin deras. Karena kali yang di sana penuh, larinya ke sini," ucapnya. (dtc)