Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ketua GNPF Bachtiar Nasir ikut berkomentar terkait Amerika Serikat yang memveto draf resolusi Dewan Keamanan PBB. Menurut Bahctiar, musyawarah yang dilakukan dalam forum tersebut kurang jelas dan ambigu.
"Ya, mungkin 14 dari 15 anggota Dewan Keamanan tidak setuju dengan keputusan Amerika, tapi dengan hak-hak veto inilah. Musyawarah mereka ini rada-rada nggak jelas. Ambigu. Karena ada hak veto di sini," kata Bachtiar di AQL Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017).
Sementara itu, Bachtiar berharap pemerintah Indonesia bisa terus melakukan aksi nyata untuk membela Palestina. Dia mengapresiasi sikap Indonesia dalam forum KTT OKI, tapi hal itu harus terus dilanjutkan.
"Belakangan, kita melihat posisi Indonesia sudah mulai tegas di KTT OKI di Istanbul. Mudah-mudahan itu bisa dikawal dan ditindaklanjuti. Jangan hanya sebatas statement tanpa menindaklanjuti. Kita akan mendukung OKI agar menjalankan statement-nya," imbuhnya.
Bachtiar pun menjelaskan lembaga tempatnya bergabung yaitu Aliansi Indonesia Membela Masjid Al-Aqsa (AIMMA) siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam membela Palestina. Kerja sama pun akan dilakukan untuk menghindari adanya tuduhan money laundering dan dana untuk terorisme.
"Tentu dalam beberapa hal kita mesti bekerja sama dengan pemerintah, misalnya untuk menghindari tuduhan money laundering, misalnya, atau dana terorisme dan lain-lain tentu kita juga harus terbuka dengan pemerintah. Dan untuk dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan untuk kita bisa masuk ke darah terblokade. Tentu kita membutuhkan kedutaan besar RI minimal yang ada di Mesir atau di Yordania," urainya. (dtc)