Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Jawa Barat masuk ke dalam lima besar populasi pengidap HIV se-Indonesia. Perilaku lelaki suka lelaki (LSL) atau gay penyumbang penderita HIV terbanyak.
"Kita untuk peringkat memang masuk lima besar baik untuk HIV dan juga AIDS-nya. Untuk HIV kita berada di peringkat empat sementara AIDS di peringkat lima," ucap perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Rosi Nurcahyani saat menjadi pembicara dalam workshop jurnalis di Hotel Karang Setra, Jalan Bungur, Bandung, Rabu (20/12/2017).
Dari data yang didapat Dinkes Jabar dari sejumlah fasilitas kesehatan, jumlah pengidap HIV sejak tahun 1989 hingga 2017 mencapai 37 ribu lebih. Sementara pengidap AIDS mencapai 8.925 orang.
"Ini menunjukkan penanganan kasusnya sekarang lebih baik karena bisa terdata. Penemuannya sudah mulai baik," kata dia.
Menurut Rosi, kasus HIV cenderung diakibatkan oleh perilaku LSL. Dari tahun 2012, Dinkes Jabar mengestimasi perilaku LSL mencapai 300 ribu.
"Data ini memang ada, sekarang yang ditemukan di rumah sakit, HIV baru kelompok LSL. Definisinya laki-laki yang berhubungan sekali saja dengan laki-laki itu disebutnya LSL," katanya.
Sementara, kata Rosi, data lainnya menyebut saat ini seks terhadap wanita penjaja seksual (WPS) masih terjadi. Bagi WPS tidak langsung (bukan di lokalisasi) pelanggan mencapai 100 ribu. Sementara WPS langsung sebanyak 800 ribu pelanggan.
"Untuk waria ada 3 ribu dengan pelanggan 44 ribu," kata dia. (dtc)