Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Langkat. Cuaca buruk disertai hujan selama 4 hari membuat sejumlah nelayan di Pangkalanbrandan tidak melaut. Hal ini membuat harga yang dipasok dari Aceh dan Sibolga melambung. Harga ikan budidaya kolam pun ikut melambung.
Ikan nila atau muzahir yang dipanen dari kolam pembesaran berair payau dan air asin saat ini dijual dipasar Rp 38.000 per kg. Padahal harga ikan ini biasanya Rp 25.000 sampai Rp 28.000 per kg. Sedangkan ikan laut jenis kembung Rp 25.000 per kg sampai Rp 28.000 per kg, kini dijual Rp 40.000 per kg. Di pasar ikan Tanjungpura, pedagang ikan menjual ikan nila yang didatangkan dari Medan dan Deliserdang dijual ecer Rp 38.000 per kg.
"Sudah 4 hari ini hujan terus. Kami tak melaut. Untuk memenuhi kebutuhan hidup terpaksa hutang pada juragan," sebut sala seorang nelayan Umar di Jalan Pelabuhan Pangkalanbrabdan, Kamis (21/12/2017).
Karena cuaca buruk, katanya, sejumlah nelayan Pangkalanbrandan mengaku lebih memilih di rumah sambil membereskan jaring penangkap ikan mereka yang rusak.
"Tak ada ikan Mas, tadi hanya ikan nila yang dijual dengan harga Rp 38.000 per kg. Kalau kepala ikan nilapun naik, biasanya kepala ikan hanya Rp 10.000 per kg, saat ini Rp 15.000-Rp 20.000 per kg. Bagian daging ikan nila untuk industri pabrik, pasar swalayan dan ekspor, kepalanya dijual dipasar tradisionil," sebut Sangkot, penjual ikan di Pajak Baru Tanjungpura.
Seorang pedagang ikan, Udin alias bulek, di Pasar Pangkalanbrandan mengatakan, pihaknya menjual ikan bandeng yang dipasok dari Aceh. "Ikan kosong, dari Aceh hanya bandeng, harga eceran sudah Rp 37.000 per kg. Sedangkan ikan kembung dari Sibolga dijual ecer Rp 40.000 per kg," katanya.