Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Puluhan siswa SMK Pemda Rantau Selatan (Ransel) menyerang SMA Negeri I Rantau Selatan, Sabtu (23/12/2017), di kawasan jalan KH Dewantara Rantauprapat, sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat penyerangan itu, gedung SMA Negeri I Ransel rusak dilempari batu.
"Kaca ruangan kelas XII IPA jadi pecah sasaran lemparan batu para penyerang," ungkap Arman dan Herman, kedua penjaga SMAN I Ransel.
Menurut mereka, para siswa SMK Pemda datang melakukan penyerangan dengan mengendarai puluhan sepeda motor dan membawa sejumlah senjata.
"Kelompok penyerang naik sepeda motor dan membawa banyak alat sebagai senjata," kata mereka.
Usai menyerang, kelompok tersebut meninggalkan SMA Negeri 1 dan berencana kembali ke SMK Pemda. Namun, sejumlah di antaranya berhasil diamankan pihak keamanan SMA Negeri 1.
"Ada 4 siswa SMK Pemda yang diamankan dan saat ini dibawa ke Mapolres Labuhanbatu," imbuh mereka.
Pantauan di lokasi, puluhan personel Polres Labuhanbatu melakukan penjagaan di komplek SMA Negeri 1 . Informasi diperoleh, penyerangan itu didasari unsur sakit hati karena beberapa hari sebelumnya di antara siswa SMK Pemda diusir ketika memasuki komplek SMA Negeri 1 Ransel.
"Beberapa hari ini memang anak SMK Pemda mondar mandir naik sepeda motor. Menggeber gas, alhasil mengganggu suasana belajar mengajar, bahkan membuat tidak.nyaman warga sekitar," tandas mereka.
Belum diperoleh keterangan resmi dari pihak SMA Negeri 1 Ransel. Kepala SMA Negeri 1 Ransel M Yahya masih belum bisa dihubungi.
Namun, tampak kehadiran sejumlah pihak SMK Pemda Rantauprapat di Mapolres Labuhanbatu.
Kepolisian Resor Labuhanbatu membenarkan beberapa siswa didik SMK Pemda Rantauprapat terpaksa diamankan. "Ada 4 orang yang dibawa ke Polres Labuhanbatu," ungkap Kasubag Humas Polres Labuhanbatu, AKP Viktor Sibarani.
Kata dia, kepada sejumlah anak didik yang diamankan tersebut akan diberikan pembinaan. Dan kepada para orangtua serta pihak sekolah menjamin tidak terulang kembali insiden serupa.