Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Malang. Ada dugaan dendam di balik pembunuhan Serma Achmad, anggota Detasemen Markas (Denma) Divisi Infanteri 2 Kostrad, Singosari. Polisi masih menyelidiki agar bisa mengungkap siapa pelakunya.
"Kalau menjadi korban begal bukan, ada motif lain di balik kematian korban. Ada dugaan dendam, sedang kami selidiki," ujar Kasatreskrim Polres Malang AKP Azi Pratas Guspitu saat dihubungi detikcom, Selasa (26/12/2017).
Azi mengaku tim sudah disebar ke lapangan. Termasuk meminta keterangan orang dekat korban. "Lebih mendalam masih belum bisa. Keluarga masih syok," bebernya.
Dikatakan Azi, tim juga bekerjasama dengan Divisi 2 Kostrad yang juga membentuk tim investigasi. Harapan besar kasus ini bisa segera terungkap. "Mudah-mudahan segera bisa terungkap," katanya.
Azi tak bisa memastikan dugaan dendam di balik kematian korban. Karena masih butuh bukti agar diketahui motif di balik aksi sadisnya. "Semua hanya dugaan, karena korban bukan kena begal," urainya menegaskan.
Berdasarkan hasil autopsi tim dokter forensik Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban. Luka yang diakibatkan dari benda tajam dan tumpul berada di bagian leher, pelipis, dan kepala.
Ada dugaan bahwa korban dianiaya terlebih dahulu dan kemudian dibuang di dalam parit area persawahanan Desa Dengkol, Singosari, Kabupaten Malang, Minggu (24/12/2017), lalu.
Kematian korban diperkirakan empat sampai lima jam sebelum jasadnya ditemukan oleh petani. Malam sebelum ditemukan tewas, Serma Achmad sempat bersama istrinya menjenguk kerabat di RSUD Lawang, sekitar pukul 9 malam, korban pamit pergi untuk menemui temannya.
Esok siangnya, korban ditemukan sudah menjadi mayat tanpa identitas yang dibuang dalam parit. Identitas kemudian dikenali sebagai Serma Achmad. (dtc)