Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Cagub Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul didoakan para kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Timur, memenangkan Pilgub Jatim 2018. Gus Ipul yang berduet dengan cawagub Abdullah Azwar Anas ini berjanji akan memperjuangkan status kepala desa.
"Ini doa para kepala desa. Saya sebagai ketua, hanya bisa mengamini kemana arah dukungan dari para kepala desa," ujar Ketua PPDI Jawa Timur Hartono di sela acara Pengukuhan Pengurus PPDI Jatim di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Selasa (26/12/2017).
Hartono menerangkan, di mata PPDI, Gus Ipul memiliki rasa kepedulian besar terhadap perangkat daerah. Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur itu, sering kali berdiskusi dengan kepala desa di saat kunjungannya ke daerah-daerah.
Jika duet Gus Ipul-Anas memimpin Jawa Timur, akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Jawa Timur.
"Kita sama-sama saudara harus mendoakan yang baik-baik. Insyaallah Gus Ipul jadi gubernur. Jawa Timur harus makmur," harapnya.
PPDI telah dibentuk di 20 kabupaten dari 38 kabupaten dan kota. Gus Ipul sendiri menyambut baik doa dan harapan dari kades yang tergabung dalam PPDI.
"Terima kasih doanya. Semoga ke depan Jawa Timur lebih makmur," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul berjanji akan melibatkan kepala desa untuk membangun Jawa Timur.
Gus Ipul mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi para kepala desa. Kendala tersebut harus segera dicarikan solusinya. Seperti status kepala desa.
"Saya baru tahu kalau status kepala desa di KTP juga tidak jelas. Masak ditulis statusnya lain-lain. Ini salah satu pekerjaan rumah kita. Kalau sudah jelas statusnya, maka yang lainnya akan mengikuti," ujarnya.
Cagub yang diusung PKB-PDIP ini menerangkan, setelah terbitnya UU Nomor 6 Tahun 2014, maka status pemerintahan desa sudah mulai baik dibandingkan dengan sebelumnya. Posisi desa juga diperkuat, tidak hanya jabatan tapi juga anggaran.
"Dan saya melihat undang-undangnya memiliki semangat membangun, atau memenangkan Indonesia dari Desa," tuturnya.
"Menyejahterakan dan memakmurkan Indonesia dari desa. Sebab, selama ini desa dianggap bagian dari belakang, bukan depan," tandasnya. (dtc)