Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Warga sekitar Jembatan Mampang, Depok, memastikan anggota geng 'Jepang' bukan berasal dari wilayah sekitar. Begini cerita warga mengenai geng yang tega mengambil paksa gorengan sampai pakaian itu.
Geng motor 'Jepang' disebut warga sering membuat kebisingan di kawasan tempat berkumpul mereka. Warga setempat mengatakan mereka biasa berkumpul itu dari siang hingga malam hari.
Salah satu warga juga mengatakan belakang rumahnya pernah dijadikan tempat penyimpanan senjata tajam oleh para geng motor 'Jepang' itu.
"Kalau nongkrong, siang pukul 10-11 sudah pada disini. Mereka juga nggak tidur sih, anggotanya kadang banyak, kadang nggak. Kalau anggota cewek kita kurang tahu itu cewek dari mana, tapi memang suka bawa cewek," kata salah satu warga di sekitar lokasi, Rabu (27/12/2017).
"Pernah saya pergokin ngumpetin sajamnya di belakang rumah saya, sama di semak-semak warnet. Senjatanya itu kayak (pedang) samurai, golok, celurit, kalau senjata api belum ada," sambung dia.
Tempat perkumpulan para anggota geng motor 'Jepang' itu biasanya di warnet KTC dan di pinggir Kali Licin, yang berada di depan warnet KTC. "Mereka kumpulnya di sini (trotoar) ini dan di warnet," jelas dia.
Hal senada dikatakan Adi, pemilik bengkel yang berada di samping warnet KTC. "Mereka di sini tuh pada berisik kalau malam, sudah diusirin warga juga, cuma mereka saja pada kayak gitu, susah dibilangin. Sudah pada capek warga juga bilanginnya jangan nongkrong, tapi tetap saja," tutur Adi.
Sementara itu, warga pemilik warung di depan warnet tersebut mengatakan anggota geng tersebut tidak pernah memalak ataupun mengambil barang tanpa sepengetahuan pemilik warung."Mereka kalau disini sih kayak jajan atau beli kopi, kalau sudah selesai, pasti mereka bayar. Mereka nggak pernah yang namanya nyolong. Kalau mereka mau ambil dulu, mereka pasti bilang dulu dan ninggalin barang, misalnya handphone," kata pemilik warung. (dtc)