Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Washington DC. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meminta orang-orang yang memegang posisi sebagai pemimpin untuk tidak menggunakan media sosial untuk memecah-belah.
Dalam wawancara dengan BBC yang diwakili Pangeran Inggris Harry, seperti dilansir CNN, Rabu (27/12/2017), Obama memperingatkan bahwa internet berisiko memaksakan prasangka orang-orang dan membawa pada perpecahan dalam masyarakat.
"Kita semua yang ada dalam posisi kepemimpinan harus mencari cara di mana kita bisa menciptakan kembali ruang publik di internet," ucap Obama dalam wawancara untuk BBC Radio 4 ini.
"Salah satu bahaya internet adalah orang-orang sepenuhnya bisa memiliki realitas berbeda. Mereka bisa terlingkupi informasi yang memaksakan bias-bias tertentu saat ini. Hal-hal yang ada tidak sesederhana yang digambarkan dalam bilik chat yang menaungi Anda," imbuhnya.
Obama tidak menyebut langsung nama Presiden AS terkini, Donald Trump, dalam wawancara ini. Selama ini, kepresidenan dan kampanye Trump banyak dipandang dari penggunaan media sosial Twitter yang terang-terangan dan secara besar-besaran.
Ini merupakan wawancara pertama yang dilakukan Obama sejak dia menyelesaikan dua periode masa jabatannya sebagai Presiden AS. Wawancara ini direkam di Toronto, Kanada pada September lalu di sela-sela acara Invictus Games, turnamen atletik yang diciptakan Pangeran Harry untuk para mantan tentara yang cedera dalam perang.
Lebih lanjut, Obama menyebut situasi semacam ini menjadi tantangan untuk mengambil kesempatan yang diberikan media sosial."Pertanyaannya adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologi ini dengan cara yang mengizinkan keberagaman suara, mengizinkan keberagaman pandangan, tapi tidak mengarah pada masyarakat yang terpecah-belah, dan memampukan berbagai cara untuk mencari kesamaan," ujar Obama. (dtc)