Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan memberi pujian atas kesigapan Polri dalam perayaan Natal dan persiapan menyambut malam Tahun Baru 2018. Taufik menilai, kesuksesan kepolisian dalam mengamankan perayaan Natal mencerminkan harmonisnya kebinekaan yang ada di Indonesia.
"Kepolisian sigap dan mengambil langkah-langkah antisipatif dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018. Hal ini perlu diapresiasi, meski rasa nyaman dan aman adalah hak setiap warga negara dalam menjalankan aktivitasnya," kata Taufik kepada wartawan, Rabu (27/12/2017).
Menurut Taufik, kesigapan Polri dalam mengamankan perayaan Natal lalu didukung dengan sinergitas bersama Polri dan berbagai ormas yang ikut membantu. Itu menurutnya menjadi kekuatan atas kesuksesan pengamanan Natal di Indonesia.
"Aparat negara sudah siap. Melalui Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, negara sudah menyatakan bahwa pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018 yang dilakukan secara optimal. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir," sebut Taufik.
Dia yakin Polri juga akan sukses dalam pengamanan pergantian tahun pada 31 Desember nanti. Masyarakat diminta Taufik tidak usah khawatir bila ingin merayakan pergantian akhir tahun karena ada Polri yang senantiasa berjaga.
Masyarakat pun diimbau tak perlu resah dengan penangkapan empat WNI di Malaysia yang diduga akan bergabung dengan ISIS di Suria. Sebab, kata Taufik, aparat keamanan telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan tindakan tegas terhadap ancaman terhadap keamanan nasional itu.
"Seluruh elemen negara harus merangkul dan terus mengingatkan bahwa bangsa Indonesia terbangun atas dasar keberagaman dan toleransi yang kuat. Indonesia terdiri dari beragam agama, suku bangsa, dan warna kulit," tegas Waketum PAN itu.
"Kesadaran ini harus terbangun di seluruh elemen bangsa, terlebih generasi muda," imbuh Taufik.
Taufik juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga dan mengokohkan kebinekaan. Ia berharap, kebinekaan tak dinodai dengan tindakan-tindakan yang merusak iklim toleransi karena kebinekaan ikut membidani kelahiran Negara kesatuan Republik Indonesia."Sebenarnya, masyarakat Indonesia tak perlu diajarkan lagi tentang bagaimana dan seperti apa toleransi. Kebinekaan merupakan salah satu unsur yang membidani lahirnya NKRI. Namun, nilai-nilai yang 'dikikis kepentingan' ini harus diingatkan kembali," tutup Taufik. (dtc)