Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengajak Menko Polhukam Wiranto dan Kabareskrim Komjen Ari Dono untuk menguji barang bukti narkoba sebelum dimusnahkan. Pengujian itu dilakukan untuk memastikan narkoba tersebut asli.
"Jadi kita lakukan pengujian karena banyak sangsi kalau narkoba yang kita musnahkan ditukar atau bukan narkoba. Jadi kita ajak untuk memastikan langsung kalau yang kita musnahkan itu asli narkoba," kata Buwas di Gedung 745 Teknik Sanitasi Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12).
Buwas memastikan tidak ada sekecil apapun narkoba yang telah disita berkurang kecuali untuk uji laboraturium. Buwas kemudian mempersilahkan Menko Polhukam Wiranto untuk memilih jenis narkoba yang akan diuji.
"Saya pilih yang paling mahal narkobanya," ucap Wiranto.
"Ternyata Pak Menkko pilih pil ekstasi warna oranye. Boleh saya sampaikan pil ini banyak peminatnya," lanjut Buwas.
Kemudian Kabareskrim Ari Dono memilih pil shabu untuk di uji laboraturium.
"Pak Kabareskrim pilih Shabu karena sering nindak peredaran Shabu-Shabu. Ini lebih mahal dari emas, di China harganya puluhan ribu ketika di Indonesia bisa jadi Jutaan dan laris manis pesanannya juga banyak," terang Buwas.
Buwas mengatakan, hasil pengujian menunjukkan hasil positif bukan imitasi atau palsu. Bahkan pil ekstasi yang dipilih Wiranto merupakan kualitas terbaik.
"Kualitasnya bagus pak, langsung hitam ini artinya kualitas number one. Jadi benar semua positif narkotika asli bukan imitasi atau palsu," terangnya. (dtc)