Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan Yulius Sacramento Tarigan meminta kepada masyarakat agar mewaspadai kemungkinan adanya produk kedaluwarsa (expired) masih beredar dipasaran pada akhir tahun ini.
Sebab menurut dia, melalui kegiatan cuci gudang, dikhawatirkan akan menjadi modus bagi pengusaha nakal, supaya bisa meraih keuntungan dari produk-produk yang mereka jual meski sudah tak layak edar lagi.
"Musim-musim seperti tutup tahun ini permintaan kan tinggi, jadi akan ada saja pengusaha yang coba mengambil kesempatan. Modusnya mereka melakukan cuci gudang, tetapi barangnya beresiko misalnya expired atau rusak," ungkapnya Medanbisnisdaily.com, Jumat (29/12/2017).
Sacramento menyebutkan, melalui pengawasan yang dilakukan, pada bulan ini pihaknya telah mendapati beberapa retail yang menjual produknya meski diketahui sudah expired. BBPOM sendiri, kata Sacramento sudah melakukan tindakan dan pemusnahan, langsung dilokasi ditemukannya produk tersebut.
"Pada bulan ini ada 1-2 retail kita temukan menjual produk expired. Tapi hanya retail kecil, dan itu ada di daerah pinggiran," jelasnya.
Untuk itu tutur Sacramento, kepada pengusaha, supaya jangan sampai menjual produk yang tidak sesuai ketentuan tersebut. Sedangkan bagi masyarakat bila ada menemukan, agar segera melaporkannya langsung kepada BBPOM untuk dapat di tindak lanjuti.
"Karena ada juga modus expired itu tanggalnya dihapus lalu diganti. Jadi jangan sampai yang ilegal-ilegal itu diperjualbelikan. Kepada masyarakat agar berikan informasi ke kita klo ada temuan," terangnya.
Selain itu, Sacramento juga mengakui pada penutupan tahun ini akan ada satgas yang bekerjasama untuk pengamanan pangan. Satgas tersebut terdiri dari BBPOM, Polda, Bulog, serta lintas sektor terkait dibawahi penasehat Gubernur Sumut.
Sacramento menambahkan, satgas ini dalam kinerjanya menyasar sentra-sentra produk seperti distributor maupun supermarket. Hal itu terutama, untuk menghindari modus-modus seperti penimbunan, khususnya sembako.
"Saat ini kita sudah mulai bergerak. Tapi sejauh ini semuanya masih terkendali," pungkasnya.