Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin menilai kejahatan di dunia tidak bisa dihilangkan. Meski begitu, orang nomer satu di jajaran Polda Jatim bersyukur, karena kejahatan seperti kasus pembunuhan yang terjadi di Jawa Timur dapat diungkap tuntas.
"Kasus pembunuhan yang terjadi di berbagai daerah di Jawa Timur hampir diungkap semua," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di sela konferensi pers Polda Jatim dalam rangka Anev Kamtibmas akhir tahun 2017 di Gedung Tri Brata, Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (29/12/2017).
Anev tersebut juga dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, serta pejabat utama Polda Jatim dan beberapa pejabat utama Kodam V/Brawijaya.
Kapolda menerangkan beberapa kasus pembunuhan yang terjadi selama Tahun 2017 seperti kasus pembunuhan terhadap sopir taksi online di Bangkalan.
Pembunuhan terhadap korban yang juga istri kepala desa di Gresik dan ditemukan tewas di Mojokerto, juga terungkap. Kasus pembunuhan istri pensiunan polisi juga terungkap. "Memang polisi di Jawa Timur top," ujarnya.
Ia mengatakan, masih ada pekerjaan rumah tentang kasus pembunuhan di Kabupaten Sampang. "Kita turunkan tim dari polda. Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim turun ke sana. Jadi hampir, 90 persen kasus pembunuhan di Jawa Timur terungkap tuntas," tuturnya.
Kapolda juga menjelaskan kasus tahanan yang kabur di beberapa polsek di Jawa Timur.
"Tahanan lari ada 17 orang, sudah tertangkap semua. Padahal kapolseke dicopoti kabeh. Alhamdulillah bisa tertangkap semua," terangnya.
Angka kriminalitas pada Tahun 2017 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Tahun 2016. Pada tahun lalu, jumlah kasus kriminal di Jatim sebanyak 30.509 kasus. Sedangkan penyelesaian kasusnya yakni 19.529 perkara.
Sedangkan kasus kriminal pada tahun ini sebanyak 24.551 kasus. Sedangkan perkara yang selesai ditangani sebanyak 18.217 perkara. "Prosentase pengungkapan kasus mengalami kenaikan sebesar 10,1 persen," tuturnya.
Kapolda arek Suroboyo ini bertanya kepada undangan anev yang terdiri dari pejabat utama Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya, pimpinan media massa di Jawa Timur serta wartawan yang biasa meliput di lingkungan Polda Jatim.
"Kejahatan nggak bisa dihilangkan. (perwira tinggi) Bintang 3 pun disini juga tidak bisa menghilangkan kejahatan. Kenapa," tanyanya.
"Karena Tuhan sudah menciptakan neraka. Tuhan maha tahu. Tuhan maha besar. Tuhan maha segalanya," tuturnya.
Ia mencontohkan Nabi Adam dan Hawa yang sebelumnya berada di surga. Karena melakukan pelanggaran, sehingga diturunkan ke bumi.
"Kejatahan tidak bisa dihilangkan di dunia ini. Tapi, kita berupaya membuat terang-benderang pengungkapan kasusnya. Itulah tugas polisi," jelasnya.
Berikut ini kasus pidana umum menonjol (pembunuhan) selama Tahun 2017:1. Pengungkapan kasus curas disertai pembunuhan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) di Puncak Permai, Surabaya, pada 1 April 2017
2. Pengungkapan kasus pembunuhan PRT dengan 30 tusukan di Kupang Indah, Surabaya, pada 1 Juni 2017
3. Pengungkapan kasus pembunuhan pasangan suami istri di wilayah Kabupaten Bangkalan pada 3 Agustus 2017
4. Pengungkapan kasus pembunuhan istri kepala desa di wilayah Mojokerto, pada 11 Agustus 2017
5. Pengungkapan kasus pembunuhan oleh pelaku penggandaan uang di wilayah Pasuruan, pada 28 Agustus 2017
6. Pengungkapan kasus pembunuhan istri pensiunan polisi di wilayah Jombang pada 9 September 2017
7. Pengungkapan pelaku begal taksi online di Madura pada 3 Desember 2017. (dtc)