Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Yogyakarta. Kasus korupsi e-KTP masih akan terus memanas di tahun 2018 ini. Mahfud MD memprediksi tidak menutup kemungkinan muncul nama-nama lain yang menerima uang panas dari proyek e-KTP tersebut.
"Korupsi kasus e-KTP masih akan terus memanas, karena dengan tersangkanya Setya Novanto mungkin akan bergulir ke yang lain yang banyak yang pernah disebut menerima dana e-KTP itu,"kata Mahfud MD di kantor Gubernur DIY, komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa (2/1).
Terkait nama-nama yang ada di dakwaan Irman tetapi tak ada di dakwaan Setya Novanto, Mahfud punya penilaian sendiri.
"Kita berprasangka baik dulu, bisa saja itu strategi dari KPK. Karena itukan banyak sekali yang terlibat jadi harus dipilih mana yang paling mudah dibuktikan dulu. Yang begitu-begitu itu disimpan dulu tidak harus muncul, itu bisa juga," kata Mahfud MD.
Pilkada serentak juga akan digelar di 2018. Alhasil, suhu politik akan memanas sehingga perlu kehati-hatian.
"Politik kita itu mahal sehingga perlu dana mahal juga, misal orang mau ikut Pilgub, Pilwali, Pilbub," katanya.
KPK harus lebih jeli di tahun politik ini dan sebaiknya bersinergi dengan kepolisian dan kejaksaan karena tidak mungkin bergerak sendiri. KPK tidak mungkin bergerak sendiri memantau seluruh Indonesia. Sehingga harus bersinergi agar semua berjalan aman dan tertib.
"Biasanya itu caleg-caleg itu pertempuranya di uang kalau berdasar pengalaman yang lalu. Oleh sebab itu KPK harus jeli ini,"kata Mahfud MD. (dtc)