Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Pertanian (Mentan) menggelar rapat pangan di kantor Kementerian Pertanian, Rabu (3/1). Rapat itu dihadiri jajaran Kementerian Pertanian (Kementan), hadir pula Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad) Mayjen TNI Supartodi, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Andrianto Wahyu Adi.
Rapat dimulai dengan sambutan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Sumardjo Gatot Irianto. Dalam sambutannya ia menjelaskan terkait hasil evaluasi Oktober-Desember 2016 dengan Oktober-Desember 2017 luas tanam padi, tanam jagung dan tanam kedelai Oktober
Hasil evaluasi luas tanam padi terdapat selisih yang lebih kecil di tahun 2017 dibandingkan 2016 sebesar 413.727 hektar. Dengan rincian tahun 2016 yaitu, 5.241.597 hektar dan tahun 2017 yaitu, 4.827.872 hektar.
Untuk evaluasi luas tanam jagung, terdapat selisih yang lebih besar untuk 2017 dibandingkan 2016, yaitu 132.564 hektar. Untuk tahun 2016 2.146.781 hektar dan tahun 2017 adalah 2.279.345 hektar.
Sedangkan evaluasi luas tanam kedelai juga terdapat selisih yang lebih besar untuk 2017, yaitu 106.022 hektar dibandingkan tahun 2016. Hal ini dengan rincian tahun 2016 sebesar 83.416 hektar dan tahun 2017 sebesar 189.438 hektar.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam sambutannya mengatakan Indonesia saat ini swasembada untuk beberapa produk pangan.
"Ini kita melalukan rakor evaluasi Upsus. Luar biasa kita terima kasih kepada seluruh stakeholder karena capaian yang luar biasa. Alhamdulillah hari ini kita sudah bisa menyampaikan bahwa kita swasembada beras, bawang, jagung dan kedelai," ucap Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (3/1).
Amran mengatakan, akan meningkatkan produksi komoditas pangan, dan menggandeng Bulog untuk menjalankan rencana itu.
"Stok kita aman dan Insya Allah kita fokus dan tingkatkan komoditas strategi lainnya. Kita juga sinergi dengan bulog untuk menyerap sebanyak-banyaknya," terangnya. (dtf)