Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Magelang. Poros-poros pesantren di Jawa Tengah mulai menyatukan suara dalam kontenstasi Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur tahun ini. Langkah tersebut diambil guna mendukung munculnya kader pimpinan daerah dari kalangan santri.
"Poros-poros pesantren sudah mulai menggeliat dengan adanya sejumlah pertemuan mulai dari Lasem, Rembang, Kediri, Kaliwungu, hingga alumni Tegalrejo. Kami berikhtiar satukan suara pesantren yang kemudian hasilnya kita bawa ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB," jelas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudlori, melalui sambungan telepon, Rabu (3/1).
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yusuf ini, aspirasi pesantren menjadi salah satu pertimbangan yang akan dipergunakan oleh DPP PKB dalam menentukan rekomendasi.
"Hari ini proses akhir di DPP PKB. Tidak menutup kemungkinan, H-1 atau H-2 pendaftaran ditutup, kita akan mengajukan pasangan calon (paslon) bersama partai koalisi pendukung," imbuh Gus Yusuf.
Selain itu, PKB juga telah melakukan konsolidasi/koordinasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU).
"Ibarat mesin, PKB dan PWNU adalah mesin kanan dan kiri jadi harus bersama. Alhamdulillah NU sejalan dengan visi misi PKB yang mengharapkan ada kader santri NU yang maju di kontestasi Pilgub," katanya.
Sejauh ini terdapat dua partai politik yang intens melakukan komunikasi dengan PKB jelang pendaftaran Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, yaitu Partai Gerindra dan PDI Perjuangan.
"Keduanya masih menjadi pertimbangan. Dalam dua hari ini, akan dilakukan istikharah. Baru kemudian setelah hari Jumat (5/1/2018) atau Sabtu (6/1/2018), dipadu peta lapangan, semoga sudah ada keputusan nama yang akan diajukan," urai Gus Yusuf.
Pengasuh pondok pesantren API Tegalrejo itu mengatakan, terdapat sejumlah nama dari kader internal PKB yang diusulkan maju dari Pilkada Jateng. Meski demikian, dirinya belum mau menyebutkan siapa saja kader tersebut.
"Ada beberapa nama, tapi saya belum berani menyebutkan. Yang pasti semua nama saat ini sedang diproses," terangnya.
Terkait dengan posisi nantinya, Gus Yusuf mengaku bahwa PKB masih terus mengkomunikasikan hal ini. Apalagi, menurutnya, politik merupakan suatu yang dinamis.
"Kita terbuka, mana yang terbaik untuk Jawa Tengah. Mau posisi H1 atau H2 tidak masalah. PKB akan mempertimbangkan yang terbaik," tandasnya. (dtc)