Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah telah menyiapkan berbagai upaya untuk terus menekan angka kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia.
Salah satunya dengan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia agar ketersediaan lapangan kerja dapat terserap dengan baik.
"Artinya tentu pertumbuhan juga penting, presiden mulai dengan indikator kok bagus-bagus semua, dari lembaga rating, EoDB, apapun bagus, tapi kok pertumbuhannya rendah. Memang tema pertama tetap pertumbuhan harus diperbaiki. Kalau 5% tidak cukup lah buat kita yang pertumbuhan penduduknya masih tinggi sekarang ini, angkatan kerja bertambah, harus diserap oleh pertumbuhan yang lebih tinggi dari 5%," kata Darmin di Komplek Istana, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Angka kemiskinan di Indonesia per September 2017 menurun menjadi 10,12% atau 26,58 juta orang dari posisi Maret tahun lalu yang sebesar 27,77 juta orang atau turun 0,52%.
Selain pertumbuhan ekonomi, kata Darmin, pemerintah juga memiliki upaya dari kebijakan pemerataan ekonomi yang di dalamnya mengatasi kemiskinan melalui program reforma agraria, perhutanan sosial, dan peremajaan perkebunan kelapa sawit, karet dan sebagainya.
"Saya kok percaya dalam 2018 ini jauh nanti perkembangannya," tambah Darmin.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan, penurunan angka kemiskinan di Indonesia diharapkan terus berlanjut ke level di bawah 10%.
Apalagi, lanjut Bambang, soal kedalaman dan keparahan kemiskinan di Indonesia ini sudah mulai membaik dibandingkan pada saat Maret 2017.
"Kalau Maret kemarin persentasenya poverty rate turun, tapi kedalaman dan keparahannya memburuk. Sekarang ini poverty rate nya turun dan kedalaman dan keparahannya relatif lebih baik. Tapi intinya kalau mau di bawah 10%, kedalaman dan keparahan itu harus diperbaiki dulu, karena yang sekarang susah adalah kelompok yang sangat miskin, yang hidup di bawah 80% garis kemiskinan," kata Bambang.
Untuk mengangkat 80% masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, Bambang bilang caranya dengan terus memberikan bantuan sosial dengan tepat sasaran.
"Kan kemarin salah satu yang membuat angka kemiskinan turun kan rastra, tapi rastra di lapangan masih ada yang tidak tepat sasaran, tidak tepat jumlah, tidak tepat waktu. Kalau tahun ini makin diperbaiki, maka upaya menurunkan 10% menjadi lebih mungkin," tutup dia.dtc