Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - New York - Iran meluapkan kemarahannya kepada Amerika Serikat (AS) dengan menuding negara itu mencampuri urusan dalam negerinya. Dalam suratnya kepada PBB, Iran menyebut AS telah melakukan intervensi mengerikan.
Duta Besar Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekjen PBB Antonio Guterres. Isi surat itu memprotes sikap AS yang dianggapnya mencampuri urusan domestik Iran.
Protes ini menanggapi berbagai komentar yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump juga pemerintahan AS terhadap unjuk rasa antipemerintah yang berlangsung di Iran beberapa hari terakhir.
"(AS-red) Telah meningkatkan aksi intervensi dengan cara mengerikan ke dalam urusan dalam negeri Iran dengan dalih mendukung protes sporadis, yang dalam beberapa hal dibajak oleh penyusup," sebut Khoshroo dalam suratnya seperti dilansir AFP, Kamis (4/1/2018).
Lebih lanjut, Khoshroo menyebut AS telah melanggar hukum internasional dan dasar-dasar yang tercantum dalam piagam PBB. Dia mendorong negara-negara anggota PBB untuk mengecam komentar-komentar AS soal situasi terkini di Iran.
"Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat, dalam sejumlah kicauan absurd mereka, telah menghasut warga Iran untuk terlibat dalam aksi-aksi mengacau," ujar Khoshroo dalam surat itu.
"Departemen Luar Negeri AS malah mengakui bahwa pemerintah AS ingin mendorong demonstran di Iran untuk mengubah pemerintah mereka, mengakui bahwa AS terlibat dalam intervensi urusan dalam negeri Iran melalui Facebook dan Twitter," imbuhnya.
Isi surat protes Iran ini diungkapkan ke publik, usai Trump kembali mengomentari situasi terkini Iran. Melalui Twitter, Trump bersumpah akan membantu warga Iran 'mengembalikan' pemerintahan mereka. Sedangkan Gedung Putih menyebut sanksi harus dijatuhkan terhadap orang-orang yang 'memberantas' para demonstran.
Pada Selasa (2/1), Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyatakan AS berupaya menggelar sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi Iran. Namun beberapa diplomat PBB pada Rabu (3/1) menyatakan sejauh ini belum ada penjadwalan sidang darurat.dtc