Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Seoul. Korea Utara (Korut) menerima tawaran Korea Selatan (Korsel) untuk berdialog pada 9 Januari, pekan depan. Dialog antara Korut dan Korsel ini akan menjadi dialog yang pertama dalam 2 tahun terakhir.
Dituturkan Kementerian Unifikasi Korsel, seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (5/1), Korut telah menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan Korsel pada 9 Januari mendatang, yang disampaikan via faksimile kepada Korsel pada Selasa (2/1) waktu setempat. Terakhir kali, kedua negara melakukan pembicaraan formal pada Desember 2015.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Baek Tae-Hyun, menyebut dialog itu nantinya akan digelar di desa perbatasan Panmunjom, yang berada di Zona Demiliterisasi Korut-Korsel yang dijaga sangat ketat. Perwakilan kedua negara diperkirakan akan membahas Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dan upaya peningkatan hubungan kedua Korea.
Ditambahkan Baek bahwa pihak Korut meminta agar pembahasan selanjutnya untuk rencana dialog itu didokumentasikan dalam catatan resmi. Belum diketahui pasti siapa yang akan mewakili Korut dan Korsel dalam dialog ini nantinya.
Baek menegaskan, rencana dialog dengan Korsel tidak akan mengubah posisi Korsel yang menargetkan agar denuklirisasi Korut terwujud. Dia menyatakan, Korsel akan terus berdialog dengan Korut, sembari tetap menjalin komunikasi erat dan AS dan sekutunya.
Kesediaan Korut untuk berdialog dengan Korsel ini baru diumumkan pada Jumat (5/1) waktu setempat, setelah pada Kamis (4/1) malam waktu setempat, Presiden Korsel Moon Jae-In dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat menunda latihan militer gabungan.
Penundaan itu disepakati paling tidak hingga Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang yang dimulai pada 9 Februari nanti, selesai digelar. Latihan militer gabungan AS-Korsel selama ini selalu memicu kemarahan Korut, karena dianggap sebagai latihan untuk menginvasi wilayah rezim komunis itu.
Pemimpin Korut Kim Jong-Un menyampaikan pesan bernada melunak untuk Korsel dalam pidato Tahun Baru 1 Januari. Selain menyatakan siap berdialog, Kim Jong-Un juga mengindikasikan untuk pertama kalinya, bahwa Korut mempertimbangkan ikut Olimpiade Musim Dingin di Korsel.
Dalam pernyataannya, Kim Jong-Un menyebut tujuannya adalah 'mengurangi ketegangan militer di Semenanjung Korea untuk menciptakan lingkungan penuh perdamaian'. Korsel menyambut baik pernyataan Kim Jong-Un dan mengajukan tanggal 9 Januari untuk menggelar pembicaraan tingkat tinggi dengan Korut.
Tak lama setelah itu, Kim Jong-Un memerintahkan Korut untuk membuka kembali sambungan telepon perbatasan (border hotline) yang terputus sejak tahun 2016. Komunikasi perbatasan kedua negara kembali intens melalui sambungan telepon ini.(dtc)