Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Mark Zuckerberg memiliki kebiasaan menantang dirinya sendiri mempelajari sesuatu yang baru setiap memasuki tahun anyar. Resolusi pada tahun 2018 ini pun ia ungkapkan di halaman akun Facebook-nya.h
Sebelumnya, CEO dan pendiri Facebook itu telah memenuhi resolusi mengunjungi setiap negara bagian di Amerika Serikat, berlari 365 mil, membangun AI di rumahnya, membaca 25 buku, dan belajar mandarin yang dilakukan dalam setahun. Tradisi membuat resolusi ia mulai lakukan sejak tahun 2009.
Ketika itu, Facebook memasuki fase sulit karena belum berada di posisi sebagai perusahaan yang menguntungkan. Sebagai yang menahkodai perusahaan, Zuckerberg ditantang untuk memastikan bahwa model bisnis yang dijalankannya ini berkelanjutan.
Situasi sulit terulang saat ini, Facebook banyak dikritik walau persoalannya lain, yakni dianggap memecah belah. Dia menyebut dunia cemas dan terpecah sehingga Facebook punya pekerjaan rumah untuk mengatasinya, khususnya melindungi user dari pelecehan dan kebencian, melawan interferensi negara, dan memastikan waktu yang dihabiskan di Facebook bermanfaat.
"Tantangan pribadiku untuk 2018 adalah agar fokus memperbaiki masalah penting ini. Kami tidak akan mencegah semua kesalahan atau penyalahgunaan, tapi kami saat ini membuat terlalu banyak error dalam menegakkan kebijakan dan mencegah penyalahgunaan. Jika kita berhasil tahun ini, maka kita akan mengakhiri 2018 dengan lebih baik," tutur dia.
Suami Priscilla Chan ini ingin memusatkan perhatian pada beragam isu seperti sejarah, kewarganegaraan, filosofi politik, media, pemerintahan, dan tentu berkaitan dengan teknologi.
Ia mencontohkan pertanyaan di ranah teknologi terkait sentralisasi vs desentralisasi. Zuck mengatakan sebagian besar dari kita masuk ke teknologi dengan keyakinan menempatkannya lebih banyak kekuatan di tangah orang. Tapi itu di masa lalu, di era tahun 1990-an dan 2000-an.
"Tapi hari ini, banyak orang kehilangan kepercayaan akan janji itu. Dengan munculnya sejumlah kecil perusahaan besar - dan pemerintah menggunakan teknologi untuk mengawasi warganya - banyak orang sekarang menyakini kalau teknologi itu membuat kekuatan yang terpusat daripada mendesentralisasikannya," tutur dia.
Memang ada tren seperti enkripsi dan criptocurrency yang mengambil alih kekuasaan dari sistem terpusat dan mengembalikkanya ke tangan orang-orang biasa. Tapi hal-hal itu memiliki risiko yang sulit dikendalikan.
"Saya tertarik untuk melangkah lebih dalam dan mempelajari aspek positif dan negatif dari teknologi ini dan cara terbaik untuk menggunakannya dalam layanan kami," ucap Zuckerberg.
"Tahun ini akan menjadi tahun yang serius dalam perbaikan diri dan saya berharap untuk belajar dan bekerja memperbaiki masalah kita bersama-sama," tutupnya. (dtn)