Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw memastikan kepolisian juga akan memberikan pengawalan kepada para penyelenggara pemilu di Sumut bila dibutuhkan. Situasi Sumut dalam perspektif polisi cukup rawan mengingat dinamika politik terkini.
Sumut akan menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara pada 2018. Bersamaan dengan itu juga diselenggarakan Penilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di 8 kabupaten/kota di Sumut.
Karenanya, penyelenggara pemilu mulai dari KPU dan Bawaslu dan jajarannya akan juga menjadi prioritas pengamanan oleh kepolisian.
"Pengamanan minimal dua orang untuk personal," kata Paulus, usai apel pasukan Mantap Praja Toba 2018, di Lapangan Benteng, Medan, Sabtu (6/1/2018).
Menurut mantan Kapolda Papua ini, jumlah personel pengamanan bagi penyelenggara akan mungkin ditambah bila nantinya memang dibutuhkan.
Dikatakannya, Operasi Mantap Praja Toba 2018 akan melakukan pengawalan terhadap jalannya tahapan Pilkada. Dari mulai pemutakhiran pemilih, hingga hari pencoblosan dan rekapitulasi sampai penetapan paslon terpilih. Seluruh tahapan ini berpotensi menjadi persoalan bila tidak berjalan sesuai ketentuan. "Kita jagalah kondusivitas Sumatera Utara bersama-sama," imbaunya.
Dalam Operasi Mantap Praja Toba 2018, Polda Sumut mengerahkan 13.544 personel yang di-backup 1.250 personel TNI dari Kodam I/BB. Selain itu, juga disiapkan bantuan 4 Kompi Brimob Aceh dalam mengantisipasi kerawanan. Sumut dalam perspektif polisi cukup rawan dalam penyelenggaraan Pilkada 2018.