Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Yangon. Para militan Rohingya menyerang sebuah kendaraan militer di negara bagian Rakhine, Myanmar. Lima anggota pasukan keamanan Myanmar terluka dalam serangan itu.
Para pemberontak Rohingya mengklaim bertanggung jawab atas serangan langka tersebut.
"Sebuah kendaraan... diserang oleh 20 pemberontak dari pegunungan dengan menggunakan ranjau buatan sendiri dan senjata ringan," demikian statemen pemerintah.
Militer Myanmar menyatakan, kelompok pemberontak Rohingya, Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) melakukan serangan pada sebuah kendaraan militer yang tengah mengangkut seseorang ke rumah sakit pada Jumat (5/1) waktu setempat itu.
Seorang juru bicara ARSA menyatakan kelompoknya melakukan serangan tersebut. "Ya, ARSA bertanggung jawab atas gerakan terbaru tersebut," katanya seperti dikutip kantor berita Reuters, Sabtu (6/1).
Dikatakannya, detail lainnya akan disampaikan nanti.
Sebelumnya, rangkaian serangan militan ARSA terhadap pos-pos kepolisian Myanmar pada 25 Agustus 2017 lalu telah memicu operasi militer besar-besaran di Rakhine. Sekitar 650 ribu warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh akibat operasi militer tersebut. Penyiksaan, pemerkosaan, pembakaran rumah dan pembunuhan warga dilaporkan marak terjadi selama operasi militer tersebut.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengecam kampanye militer Myanmar tersebut sebagai pembersihan etnis. Namun pemerintah dan militer Myanmar membantah melakukan pembersihan etnis. (dtc)