Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pandan. Harapan para pelaku usaha, khususnya pedagang yang mangkal di berbagai objek wisata yang ada di Tapanuli Tengah (Tapteng), seperti Pantai Pandan, Pantai Kalangan dan Pantai Bosur untuk memperoleh banyak keuntungan selama musim liburan Tahun Baru 2018 yang sekaligus juga masa liburan sekolah, kali ini tidak terwujud.
Cuaca buruk, sekali lagi menjadi biang utama turunnya omzet para pedagang. Bagaimana tidak, sejak awal liburan pada sepekan sebelum tahun 2017 berakhir, hingga sepekan tahun 2018 berjalan, hujan deras hampir setiap hari mengguyur wilayah Tapteng. Apalagi, kondisi tersebut lebih ditegaskan oleh Surat Imbauan BMKG yang berharap agar warga dan pengunjung di sekitar pesisir pantai supaya lebih waspada dengan kemungkinan besarnya gelombang laut.
"Hujan yang nyaris tiap hari turun, bahkan terkadang sehari penuh, membuat para pengunjung enggan untuk berwisata ke Pantai Pandan ini. Belum lagi ada prakiraan dari BMKG akan adanya gelombang tinggi di pesisir pantai, membuat pengunjung tidak berani mandi-mandi dilaut. Makanya selama musim liburan kali ini, walay pengunjung masih ada, tapi jauh menurun dibanding tahun lalu atau musim liburan sebelumnya," ungkap Siti dan Rahmudin, dua orang pedagang makanan saat ditemui medanbisnisdaily.com, di Pantai Pandan, Minggu (7/1/2018), di Pantai Pandan.
Kedua pedagang misop dan sate ini mengaku, jika pada musim liburan tahun lalu atau pada masa liburan sebelumnya, omset mereka rata-rata bisa mencapai Rp 800.000-Rp 1,5 juta per hari. Tahun ini hanya berkisar Rp 300.000-Rp 500.000 saja per hari. Bahkan, ada hari-hari yang penjualan mereka nihil sama sekali.
"Pas cuaca bagus, pendapatan kami bisa sampai Rp 800.000. Tapi saat hujan deras mengguyur seharian, omset penjualan kami nihil sama sekali karena pengunjung pun nyaris kosong. Ada sekitar 3 atau 4 hari kondisinya yang begitu," tutur mereka.
Senada dengan itu juga disampaikan oleh beberapa pedagang makanan di Pantai Kalangan. Hujan yang terus melanda, membuat pengunjung terkadang sepi, sehingga omzet penjualan mereka pun jauh menurun.
"Biasanya selain pemudik, pengunjung kebanyakan dari luar daerah, seperti Sidimpuan, Tapanuli Selatan, Madina atau Padang Lawas. Karena mungkin di sana juga hujan, mereka enggan untuk datang ke Tapteng, makanya jumlah pengunjung selama musim liburan kali ini kami rasakan jauh menurun dibanding musim liburan sebelum-sebelumnya. Sehingga omset penjualan kami pun ikut menurun, hingga rata-rata hanya Rp 300.000-an saja per hari. Padahal kalau pengunjung ramai, omset kami bisa 3 sampai 4 kali lipat lebih besar," tutur Boru Simatupang dan Irma.
Kedua pedagang itu mengaku, bahwasanya mereka sudah lama mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut musim liburan kali kini.
"Karena mau musim liburan Tahun Baru ini, tikar-tikar sewaan saya tambah. Sebagian saya ganti. Perlengkapan dagangan saya juga banyak yang saya bagusi, supaya pelayanan kepada pengunjung bisa membludak. Tapi ternyata pengunjung justru tidak begitu ramai. Itu sih yang membuat saya lebih kecewa. Mudah-mudahan kondisi begini tidak terjadi lagi pada musim liburan yang akan datang, supaya kami bisa meraup untung maksimal," pungkas Boru Simatupang.