Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, drg Usma Polita mengaku, jika jumlah penderita penyakit hipertensi, diabetes dan obesitas dalam setahun terakhir di Kota ini telah mengalami penurunan. Pada penyakit hipertensi, di tahun 2017 jumlahnya sudah menyusut menjadi 53.706 jiwa. Sementara pada tahun 2016 jumlahnya mencapai 59.855 jiwa.
"Begitu juga dengan penderita diabetes. Mengacu data tahun 2017 jumlahnya kini sebanyak 34.874 jiwa, lebih rendah dari tahun 2016 sebanyak 36.070 jiwa. Serta obesitas di tahun 2017 turun dari 2.653 jiwa di tahun 2016 menjadi 1.606 jiwa," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (7/1/2018).
Meski begitu, jelas Usma, jumlah penderita penyakit jantung koroner di tahun 2017 justru mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 jumlah penderita penyakit ini hanya mencapai 9.169 jiwa, tetapi di tahun 2017 naik menjadi 9.547 jiwa.
"Faktor penyebab meningkatnya jumlah penderita jantung koroner itu diantaranya karena rokok. Baik itu orang yang merokok maupun mereka yang terpapar oleh asap rokok," jelasnya.
Usma menyebutkan, penyakit-penyakit tidak menular tersebut memang sangat besar dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak baik. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan pola hidup sehat agar terhidar dari serangan penyakit-penyakit itu.
"Melalui Klinik Posbindu, kita mendorong masyarakat agar menyadari jika mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati. Selain itu juga, dengan program Car Free Day yang kegiatannya didominasi oleh kegiatan pola hidup sehat, serta senam prolanis di Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan," tukasnya.
Selain keempat Penyakit Tidak Menular (PTM) terswbut5, Usma mengatakan jika Dinas Kesehatan juga mencatat ada 98 penderita tiroid, 123 orang penderita hipotiroid, dan 516 penderita hipertiroid di Kota Medan. Sedangkan untuk penderita stroke haemorragik berjumlah 491 orang, dan stroke non gaemorragik berjumlah 2.104 orang.
Kemudian, lanjut Usma, untuk penderita asma bronkiale ada berjumlah 5.664 orang, penderita PPOK 3.701 orang, osteoporosis/reumatik 2.371, ginjal kronik 1.466 orang, penderita thalasemia 78 orang, dan penderita SLE/Lupus 11 orang.
"Data yang kita terima ini, masih dari Puskesmas. Masih ada data dari Rumah Sakit yang belum direkap," pungkasnya.