Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Ratusan siswa dan pengajar Yayasan Misbahu Dzikri dan masyarakat Pulo Padang Rantau Utara menamakan diri Gerakan Mahasiswa Masyarakat Bersatu (Gerammb) berunjuk rasa ke Kantor Bupati Labuhanbatu, Jalan Sisingamangaraja, Rantaprapat, Senin (8/1/2018). Massa menolak dan menuntut dilakukan penghentian pembangunan pabrik kelapa sawit di kawasan Pulo Padang.
Dalam aksinya, massa membagi selebaran berisikan pernyataan dan 5 tuntutan kepada setiap pengguna jalan yang melintas di kawasan itu. Di antaranya bertulis stop pungli dalam pengurusan izin. usut tuntas laporan tentang dugaan pemerasan dan pungli di Dinas Perizinan Labuhanbatu yang telah dilaporkan masyarakat dan lembaga yang mewakili masyarakat, usut dan cabut IMB PKS Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) dan sahkan IMB yang telah selesai tanpa ada pungutan liar.
Massa dalam aksinya menggelar sejumlah spanduk dan media luar. Di antaranya bertuliskan: 'Kami masyarakat Pulo Padang Lingkungan Bandar Selamat I menolak pendirian pabrik Kelapa Sawit oleh PT PPSP karena melanggar Kep Gubsu No188.44/594/KPTS/Tahun 2015 tentang Evaluasi Ranperda Kab Labuhanbatu tentang RTRW Labubanbatu tahun 2015-2035'.
Kemudian, Kapolres Labuhanbatu wajib menutup pembangunan PKS Pulo Padang Sawit Permai sebagaimana kapolres Menutup Galian C
Spanduk massa juga bertuliskan: 'Kenapa DPRD Labuhanbatu diam? Apa Karena sudah dapat bagian? Kami sedang belajar menghadapi kenyataan lebih baik libur 1 hari daripada sekolah kami tutup'
Kordinator aksi dan kordinator lapangan Heriansyah Lubis dan Yani dalam orasi-orasinya menuntut keras dilakukan penutupan PKS PPSP. "Kami tidak mau menghirup asap pabrikmu," tegasnya melalui pengeras suara.
Hingga saat ini, aksi masih terus berlanjut. Belum ada pejabat Pemkab Labuhanbatu yang menerima dan menjawab tuntutan para demonstran.
Namun, aparat Satpol PP Pemkab Labuhanbatu dan aparat Kepolisian aktif melakukan penjagaan dan mengatur arus lalu lintas.
Aksi ini merupakan aksi susulan setelah beberapa kali sebelumnya massa juga menggelar aksi serupa. Teranyar pada 24 Oktober 2017, massa juga menggelar aksi di Gdung DPRD Labuhanbatu.