Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah wilayah saat Libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Kelangkaan tersebut terjadi dalam periode 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.
Kelangkaan elpiji 3 kg terjadi di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kota Pekanbaru, serta Kabupaten Temanggung.
Anggota Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar, mengatakan, Pertamina sudah melakukan penanganan untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
Untuk mengatasi itu telah dilakukan operasi pasar tabung elpiji 3 kg pada 18-21 Desember 2017 dan 26-27 Desember 2017 di Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Operasi pasar itu dengan memasok 28.250 elpiji 3 kg, dan yang terserap 22.486 tabung.
Selain itu, Posko Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 juga tercatat kenaikan permintaan sebesar 236 metric ton per hari atau naik 1,01%.
"Elpiji 3 kg naik 236 metric ton per hari, naik 1,01% dibandingkan kondisi normal. Kenaikan tertinggi elpiji pada 28 Desember 2017 sebesar 25.226 metric ton, naik 9% dari rata-rata normal 23.160 metric ton," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/1/2018).
Namun, BPH Migas juga masih menemukan elpiji 3 kg tidak hanya dipakai konsumen rumah tangga, melainkan juga"Masih ditemukan restoran dan industri rumahan yang menggunakan elpiji bersubsidi," terang Ibu. (dtc)