Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi. Kantor Bulog Sub Divre Banyuwangi mulai melakukan operasi pasar (OP) beras jenis medium di seluruh pasar se-Banyuwangi. Ini ditandai dengan pelepasan armada OP oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Sekretaris Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Syailendra di Gudang Bulog Ketapang Banyuwangi.
Anas menyambut baik digelarnya OP tersebut. Anas berharap OP yang dilakukan Bulog berjalan dengan lancar dan dapat diserap oleh pasar dengan baik sehingga harga beras dapat terkendali.
"Semoga OP berjalan sukses dan harga beras tetap terkendali. Selain itu, saya akan terus mendorong bumdes untuk membantu distribusi beras. Lebih sinergis antara bumdes dan Bulog," ujar Anas kepada wartawan, usai pelepasan armada OP di Gudang Bulog Banyuwangi, Selasa (9/1/2018).
Anas juga mengucapkan selamat kepada Bulog Banyuwangi yang penyerapaan gabahnya terbesar nomor dua di Indonesia. Ini menjadi sebuah gambaran jika produksi beras petani Banyuwangi dalam jumlah yang berlimpah.
"Pemkab terus melakukan upaya dari hulu ke hilir untuk penanganan pertanian rakyat. Irigasi tersier pertanian juga terus ditingkatkan seiring dengan peningkatan produktivitas. Semoga kedepan kolaborasi Bulog dan Pemkab Banyuwangi akan terus berlanjut," ujar Anas.
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Syailendra, mengatakan Bulog melakukan OP di 34 provinsi tepatnya di 101 titik kabupaten kota se-Indonesia. Tujuan Bulog melakukan OP adalah untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran.
"Hari ini OP serentak diluncurkan Bulog di seluruh Indonesia. Kami ingin agar kenaikan harga beras bisa ditekan, karena stok beras terutama di gudang Bulog sangat mencukupi," kata Syailendra.
Sementara itu Kepala Bulog sub divre V Banyuwangi David Susanto mengatakan, OP di banyuwangi dilakukan di seluruh pasar yang ada di Banyuwangi. OP akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang. "Sementara kami tetapkan OP sampai Maret tapi kalau masih dibutuhkan OP masih bisa diperpanjang," kata David.
Pada OP ini Bulog menjual beras jenis medium dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 9350 per kilogram. Selain melakukan OP dengan berkeliling di berbagai titik wilayah Banyuwangi, Bulog juga menggandeng pedagang grosir, penggilingan beras rakyat, dan pengecer di seluruh pasar Banyuwangi.
"Bulog siap menyalurkan berapapun kebutuhan konsumen Banyuwangi. Kami menggandeng pedagang dan pengecer agar beras Bulog bisa turun dengan cepat dan merata ke seluruh wilayah Banyuwangi. Dengan kerjasama dengan pedagang dan pengecer beras juga lebih mudah dijangkau oleh konsumen," ujar David.
Saat ini, lanjut dia, persediaan beras Bulog Banyuwangi mencapai 35 ribu ton. Jumlah ini mencukupi untuk kebutuhan beras warga Banyuwangi selama dua tahun kedepan. Bahkan Bulog Banyuwangi juga menjadi cabang Bulog yang penyerapannya nomor dua terbesar di Indonesia pada 2017 lalu sebanyak 81 ribu ton.
"Kami siap berapapun permintaan pasar, karena stok beras kami berlimpah. bahkan apabila stok beras seluruhnya untuk OP juga kami siap," cetusnya. (dtc)