Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - California. Wilayah California Selatan di Amerika Serikat (AS) diterjang tanah longsor hingga menewaskan 13 orang. Kawasan yang sama, bulan lalu, dilanda rentetan kebakaran hutan yang menghanguskan sejumlah besar kawasan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (10/1), longsoran lumpur ini menerjang setelah hujan deras mengguyur kawasan California Selatan sejak Selasa (9/1) dini hari. Longsor ini juga membawa bebatuan besar dan puing-puing. Diperkirakan, kebakaran hutan yang melanda kawasan tersebut bulan lalu, membuat tanah sekitar rapuh dan longsor. Api banyak menghanguskan rerumputan dan semak yang menahan tanah tetap solid.
Sesaat sebelumnya, ribuan warga Santa Barbara County -- yang ada di sepanjang pantai utara Los Angeles -- diperintahkan untuk mengungsi. Namun hanya 10-15 persen warga yang mematuhi perintah evakuasi itu. Akibatnya banyak orang terjebak longsor.
Para petugas darurat mengerahkan anjing pelacak dan helikopter untuk mengevakuasi puluhan orang yang terjebak di antara puing-puing yang diselimuti lumpur. Wilayah yang terdampak longsor paling parah adalah kawasan kelas atas Montecito dan Carpenteria, yang ada di luar wilayah Santa Barbara County.
Longsor ini menumbangkan pepohonan, menghancurkan dan menghanyutkan mobil serta menggenangi sejumlah kawasan permukiman warga dengan timbunan lumpur tebal. Jalan raya Highway 101 yang menjadi penghubung utama rute utara dan selatan California terblokir akibat longsor.
"Cara terbaik untuk menggambarkannya, situasi terlihat seperti medan pertempuran Perang Dunia I," ujar Sheriff Santa Barbara County, Bill Brown, dalam konferensi pers.
Jumlah korban tewas sejauh ini mencapai 13 orang. Brown memperkirakan jumlah itu masih bisa bertambah, karena petugas penyelamat masih menyisir lokasi longsor. Pada Selasa (9/1), Brown menyebut puluhan orang hilang. Namun dia mengaku tak tahu jumlah pastinya.
Sekitar 300 orang terjebak di ngarai setempat. Otoritas setempat yang meminjam helikopter dari Patroli Pantai AS, berhasil mengevakuasi mereka dengan metode airlift. Laporan warga setempat menyebut timbunan lumpur mencapai ketinggian paha orang dewasa di beberapa lokasi.
Salah satunya, Colin Funk (42) yang menuturkan rumahnya terendam lumpur sehingga dirinya terpaksa mengungsi sejak Selasa (9/1) waktu setempat. Funk menyebut ketinggian timbunan lumpur di depan rumahnya telah mencapai setinggi pahanya ketika dia mengungsi.
"Kami mulai melihat sekitar dan saat itulah kami melihat sejumlah bagian atap (hanyut) dan ada sesosok jenazah di dekat mobil tetangga kami. Saya merasa beruntung. Beberapa orang kehilangan nyawa di lingkungan saya," ucapnya. (dtc)