Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kodak mengepakkan sayap bisnisnya dan membuat langkah besar dengan berinvestasi pada teknologi blockchain dan berencana untuk meluncurkan mata uang digital bernama KODAKCoin.
Informasi ini diumumkan oleh Kodak pada Selasa, 9 Januari 2018. CEO Kodak, Jeff Clarke, mengatakan bahwa blockchain dan cryptocurrency saat ini telah menjadi isitilah popular di kalangan perusahaann teknologi.
"Bagi banyak industri teknologi, blockchain dan cryptocurrency adalah istilah-istilah populer," ungkapnya dikutip dari CNN Money, Rabu (10/1).
"Tapi untuk fotografer yang telah lama berjuang menegaskan kontrol atas karyanya dan bagaimana menggunakannya, istilah tersebut adalah kunci untuk memecahkan apa yang terasa seperti sebuah masalah yang tak terpecahkan," imbuhnya.
Kodak mengungkap blockchain tersebut akan digunakan sebagai buku digital bagi KODAKOne. Itu adalah platform yang digunakan Kodak untuk melindungi hak cipta fotografer.
Sementara itu mata uang digital KODAKCoin digunakan sebagai alat pembayaran saat para fotografer melisensi karyanya.
Pada dasarnya Kodak merupakan perusahaan pembuat roll film untuk kamera. Selama beberapa puluh tahun, perusahaan ini konsisten di bisnis fotografi.
Namun langkah besar yang diumumkan perusahaan mendapatkan respons yang cukup positif di bursa saham. Setelah adanya pengumuman tersebut, saham Kodak melonjak 125 persen.
Memang, melonjaknya harga mata uang digital seperti bitcoin, litecoin, ripple dan lainnya, membuat beberapa perusahaan di luar bidang teknologi ikut terjun mencicipi bisnis ini.
Misalnya saja, Long Island Tea Corp mengganti namanya menjadi Long Blockchain Corp. Kemudian, Bioptyx mengganti namanya mereknya dengan Riot Blockchain setelah pindah dari bidang bisnis bioteknologi ke bitcoin.
Malahan perusahaan rokok Vapetek dan perusahaan tembakau Rich Cigar, juga mendeklrasikan bahwa mereka ikut dalam bisnis blockchain. (dtf)