Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kredible bisa mempengaruhi peringkat utang di Indonesia.
Sri Mulyani menilai APBN memiliki kondisi yang semakin baik. Hal tersebut karena pihaknya mengelola mulai dari penerimaan, belanja hingga pembiayaan.
"Saya bicara dari struktur ekonomi dan APBN kita, dengan APBN yang makin sehat maka cara kita mengelola dari keseluruhan APBN, yaitu penerimaan, belanja, dan pembiayaan itu jadi sangat kuat yang kemudian menimbulkan confidence," kata wanita yang akrab disapa Ani di Jakarta, Rabu (10/1).
Ia optimistis dengan hal tersebut Indonesia bisa memberikan peringkat yang semakin baik.
"Oleh karena itu rating agency memberikan rating yang makin baik, apakah outlooknya positif atau kita diupgrade," sambungnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan perbaikan peringkat Indonesia berdampak pada seluruh lini keuangan. Ia memberi contoh penurunan peringkat credit default swap (cds) dan utang jangka panjang.
"Dengan adanya approval, yaitu perbaikan dari sisi rating menimbulkan seluruh spread kita. Kalau kita lihat kemarin cds kita kemarin sudah turun lebih dari 85 basis poin. Kalau kita bicara tentang utang dengan jangka waktu 5 tahun, ratenya sudah turun lebih dari 150 basis poin, hanya dalam waktu satu tahun," imbuh Ani.
Sri Mulyani juga menjelaskan, karena struktur ekonomi dan APBN tersebut dianggap kuat membuat penilaian surat utang memiliki kredibilitas yang baik. Hal ini pun berdampak pada penurunan cost of borrowing (biaya pinjaman).
"Ini yang menggambarkan bahwa memang komposisi dari APBN kita dianggap cukup kuat. Sehingga surat utang yang kita keluarkan memiliki kredibilitas lebih baik dan itu kemudian berakibat pada cost of borrowingnya menurun," jelasnya.
Selain itu, penurunan tersebut dikatakan dapat berdampak positif pada pihak swasta. "Kalau menurun kan itu, itu juga menularkan ke swasta. Mereka akan mendapatkan imbas positif. Jadi ini semua suatu confidence building atau cara kita membangun kepercayaan terhadap seluruh perekonomian kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Standard and Poor's (S&P) baru melengkapi peringkat yang sebelumnya juga telah disampaikan Moody's Investment Service dan Fitch's Rating Agency.
S&P menaikkan peringkat utang Indonesia BB+ menjadi BBB- yang berarti Indonesia masuk dalam kategori investment grade.(dtf)