Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, diminta menghentikan penenggelaman kapal. Permintaan itu disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan.
Luhut mengatakan, tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan lebih baik fokus pada peningkatan ekspor perikanan. Menurut ekonom, Rizal Ramli, ada cara meningkatkan ekspor hasil laut tanpa harus menghentikan penenggelaman kapal maling ikan.
Rizal menyarankan seluruh kapal tangkap yang berkapasitas di atas 30 gross ton (gt) dipindahkan ke Natuna, sebab potensi hasil laut di sana masih berlimpah.
"Kalau memang masalahnya murni soal ekspor, Caranya kami sarankan pindahkan puluhan ribu kapal ikan kita yang di atas 30 gt, kita geser ke Natuna. Sehingga kapasitas tangkapnya naik dari 16% ke 90%. Karena selama ini kan yang nyolong asing di situ," ujar Rizal usai acara Diskusi Publik Prospek Ekonomi dan Politik 2018 di Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Selain itu, dirikan pasar ikan yang besar di Natuna. Para pembeli ikan dari negara-negara diarahkan bertransaksi di sana. Kemudian untuk kapal-kapal nelayan kecil di bawah 30 gt dibiarkan melakukan penangkapan ikan di laut Jawa, sehingga mereka bisa berkembang lantaran tidak lagi bersaing dengan kapal-kapal penangkap ikan yang besar."Jadi laut Jawa, laut Kalimantan biar buat mereka. Mereka akan happy. Ini win-win solution sekaligus untuk memperkuat kedaulatan Republik Indonesia di Natuna," tutur mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu. (dtc)