Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Program inkubator yang diinisiasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IDX Incubator telah menjaring 42 perusahaan rintisan alias startup. Setelah melalui proses inkubasi, kini ada 1 startup yang siap melantai di pasar modal.
Head of IDX Incubator Irmawati Amran mengatakan ada 1 startup yang telah menyatakan siap melakukan IPO. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang fintech investasi.
"Memang sudah ada beberapa yang besar, tapi yang paling siap 1 perusahaan fintech itu," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (11/1).
Meski tak menyebutkan berap besaran aset perusahaan tersebut, namun Irma memastikan bahwa perusahaan fintech itu sudah memenuhi besaran syarat untuk masuk dalam papan pengembangan, salah satunya net tangible assets Rp 5 miliar.
Namun masih ada syarat lainnya harus dipenuhi perusahaan itu, yakni dari sisi good corporate governance (GCG). Perusahaan yang tercatat di pasar modal harus memiliki direktur independen, komisaris independen dan sekretaris perusahaan.
"Perusahaan start-up itu biasanya kan hanya terdiri 3 orang, CEO, CTO dan designer. Ada juga aturan-aturan GCG lainnya yang harus dia penuhi dulu," imbuhnya.
Selain itu, IDX Incubator juga telah mempertemukan perusahaan fintech itu kepada perusahaan sekuritas yang akan menjadi penjamin emisinya. Irma mengaku perusahaan sekuritas itu menunjukkan ketertarikannya namun masih menunggu perusahaan memenuhi syarat-syarat yang ada.
Menurut Irma para perusahaan start-up rata-rata sangat tertarik untuk masuk ke pasar modal. Selain bisa mendapatkan sumber pendanaan baru, pasar modal juga bisa menjadi jalan keluar bagi para angle investor yang telah menempatkan dananya di perusahaan fintech itu.
"Ini akan menjadi exit strategy mereka. Karena perusahaan start-up ini uang orang banyak sebenarnya," tukasnya.(dtf)