Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Riyadh. Koalisi pimpinan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan pemberontak Houthi di dekat pelabuhan Hodeidah, Laut Merah. Serangan Houthi itu menargetkan kapal tanker minyak berbendera Saudi.
Dituturkan juru bicara koalisi Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, seperti dilansir Reuters, Kamis (11/1), koalisi Saudi telah menghancurkan sebuah kapal yang membawa peledak dan berlayar mendekati tanker minyak Saudi itu pada Sabtu (6/1) lalu.
Wilayah Yaman yang terletak di ujung Laut Merah, menjadi salah satu rute perdagangan paling penting dunia untuk kapal tanker minyak. Setiap kapal yang akan keluar dan masuk dari kawasan Timur Tengah ke Eropa dengan melalui Terusan Suez, harus terlebih dulu melewati Laut Merah dekat Yaman.
"Tidak diragukan bahwa Pelabuhan Hodeidah sekarang menjadi titik awal bagi operasi teroris untuk mengancam navigasi maritim di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab," ucap Al-Maliki dalam pernyataannya.
Dilaporkan kantor berita SABApada Selasa (9/1), pemberontak Houthi di Yaman mengancam akan memblokir jalur pelayaran di Laut Merah, jika koalisi pimpin Saudi tetap mengganggu pelabuhan Hodeidah yang kini dikuasai Houthi.
Ditegaskan Al-Maliki, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus mengambil inisiatif dan mengambil alih kendali atas Pelabuhan Hodeidah dari Houthi.
Pihak PBB tengah berupaya untuk menghidupkan kembali perundingan damai terkait konflik Yaman yang terhenti sejak 2016 lalu.
Yaman yang merupakan salah satu negara termiskin di Arab, diwarnai perang proxy antara Houthi yang didukung Iran dengan koalisi militer Saudi yang didukung Amerika Serikat (AS).
Koalisi pimpinan Saudi mulai melancarkan gempuran terhadap Houthi di Yaman pada Maret 2015. Salah satu targetnya adalah merebut kembali Pelabuhan Hodeidah, yang menerima 80 persen produk impor Yaman. Serangan udara dan operasi darat koalisi pimpinan Saudi semakin ditingkatkan dalam beberapa pekan terakhir. (dtc)