Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sukabumi. Sidang kasus pembunuhan dan pengeroyokan Raden Galih Nurhikmah (23) kembali digelar Pengadilan Negeri (PN) Sukabumi, Jawa Barat Kamis (11/1/2018). Agenda sidang ketiga ini menghadirkan sejumlah saksi salah satunya adalah ayah korban, Wawan Ridwan (49).
Majelis hakim diketuai Benhard M.L Toruan dengan hakim anggota Junita Pancawati dan Susi Pangaribuan. Enam orang terdakwa masing-masing FH alias Jumbo, RM alias Kiki, Fe alias Encek, DD dan BAS duduk di barisan depan deretan kursi pengunjung.
Majelis hakim dan JPU meminta Wawan menceritakan apa yang dia ketahui soal kematian putranya. Wawan menyebut putranya ketika berhadapan dengan sebuah masalah selalu mengabari ibunya.
"Dia itu kalau ada masalah selalu telepon ibunya, mau berkelahi juga pasti telepon ibunya," tutur Wawan di depan JPU dan hakim.
Pada kesempatan itu hakim juga meminta JPU untuk memperlihatkan sejumlah barang bukti yang diduga dipakai oleh para terdakwa untuk menghabisi korban.
Sebuah kotak atau keranjang kayu, bambu dan beberapa barang bukti lain diperlihatkan JPU. Gege Diah, istri korban dan Lia Marliawati ibunda korban yang duduk di barisan kursi pengunjung telihat sesegukan menahan tangis saat barang-barang itu dibawa petugas ke dalam ruangan sidang.
Meski begitu, Gege terlihat lebih tenang dibandingkan sidang sebelumnya. Meski sesekali mata ibu satu anak ini menyorot tajam ke tempat para terdakwa duduk.
Usai sidang kepada wartawan, Wawan berhadap saksi mata teman korban yaitu S (26) dihadirkan dalam persidangan. Menurutnya S merupakan saksi kunci. S saat ini masih menjalani perawatan medis. Ia juga menjadi korban penyerangan hingga kakinya nyaris putus.
"Saksi yang saat ini hadir keterangannya mencla mencle. Kami ingin agar saksi itumanya si S hadir. S ini teman baik putra saya dan dia berada di lokasi pas kejadian anak saya dikeroyok sampai dibunuh para pelaku," kata Wawan.
Ratusan polisi melakukan penjagaan hingga sidang usai, saat para pelaku dimasukan ke dalam kendaraan tahanan dua mobil petugas terlihat melakukan pengawalan di depan dan belakang kendaraan. (dtc)